• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Shiyaam dan Shaum

    Minggu, 02 Maret 2025


    Oleh: Masykur H. Mansyur 

    Badan Wakaf Indonesia Kabupaten Karawang


    Salah satu kata shiyaam misalnya terdapat dalam al-Qur’an surat al-Baqarah 2 [183]

    yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn.


    Artinya; wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.


    Prof. Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan al-Qur’an mengatakan bahwa Al-Quran menggunakan kata shiyaam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat, Al-Quran juga menggunakan kata shaum, 


    Meskipun kata “shiyaam” dan “shaum” memiliki arti yang sama yaitu berpuasa atau menahan, keduanya berbeda secara sematik dalam penggunaannya di Al-Qur’an. 


    Shiyaam lazimnya digunakan untuk menunjukan makna menahan dari makan, minum, dan berhubungan suami istri di siang hari Ramadan. 


    Karena itulah perintah untuk menahan makan dan minum serta berhubungan suami istri di siang Ramadan hingga terbenam matahari disebut Allah Swt dengan kata shiyaam.


    Adapun kata shaum lazimnya digunakan untuk makna menahan diri dari berbicara yang tidak baik. Karena itu, Maryam ketika diperintahkan makan dan minum setelah melahirkan anaknya, dia diminta berpuasa menahan lidahnya agar tidak bicara dan berkata buruk saat melayani caci maki kaumnya. 


    Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Maryam 19 [26] Fa kulî wasyrabî wa qarrî ‘ainâ, fa immâ tarayinna minal-basyari aḫadan fa qûlî innî nadzartu lir-raḫmâni shauman fa lan ukallimal-yauma insiyyâ.


    Artinya; maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya Aku bernazar puasa (shauman), maka hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun.


    Demikian ucapan Maryam a.s. yang diajarkan oleh malaikat Jibril ketika ada yang mempertanyakan tentang kelahiran anaknya, Isa a.s.


    Kata ini juga terdapat masing-masing sekali dalam bentuk perintah berpuasa di bulan Ramadhan, sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa "berpuasa adalah baik untuk kamu", dan sekali menunjuk kepada pelaku-pelaku puasa pria dan wanita, yaitu ash-shaimin wash-shaimat. 


    Kata-kata yang beraneka bentuk itu, kesemuanya terambil dari akar kata yang sama yakni sha-wa-ma yang dari segi Bahasa maknanya berkisar pada "menahan" dan "berhenti atau "tidak bergerak". Kuda yang berhenti berjalan dinamai faras shaim.


    Manusia yang berupaya menahan diri dari satu aktivitas –apa pun aktivitas itu-- dinamai shaim (berpuasa).  


    Pengertian kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat, sehingga shiyaam hanya digunakan untuk "menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari".


    Jadi shiyaam berarti menahan diri dari makan, minum dan jimak sejak fajar hingga terbenamnya mata hari, dengan niat dari orang yang memenuhi syarat puasa, demi mengharap pahala dari Allah dengan mempersiapkan jiwa untuk takqwa kepada Allah SWT. 


    Betapa pun, shiyam atau shaum --bagi manusia-- pada hakikatnya adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu pula puasa dipersamakan dengan sikap sabar, baik dari segi pengertian bahasa (keduanya berarti menahan diri) maupun esensi kesabaran dan puasa. 


    Sebagaimana hadits Rasulullah saw Ash-shaumu nishfush-shabri. Artinya, puasa itu setengah sabar. Demikianpun dalam hadits qudsi Allah SWT berfirman, kullu ‘amali ibni Adama lahu illa al-shiyama fa innahu lii wa ana ajzii bihi.


    Artinya; ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” 


    Hal ini dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar 39 [10]...... innamâ yuwaffash-shâbirûna ajrahum bighairi ḫisâb


    Artinya; ..... Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. Orang sabar yang dimaksud di sini adalah orang yang berpuasa.


    Wallahu a’lam bi al-showaab.

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +