• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Memaknai Puasa

    Rabu, 12 Maret 2025

     


    Oleh: Masykur H. Mansyur

    Badan Wakaf Indonesia Kabupaten Karawang



    Dalam Al-Qur’an, puasa adalah medium yang akan mengantarkan kita untuk mencapai gelar taqwa (la’allakum tattaqûn). Saat berpuasa seorang hamba sedang melakukan purifikasi jiwa dan sekaligus pendakian spiritual untuk menemui Sang Khalik (farhatun inda liqaa’i rabbih).



    Amaliah ramadan seperti tarawih, tadarrus Al-Qur’an, qiyaamul-layl, berinfak, bersedekah adalah fitur fitur yang akan mengantarkan orang berpuasa untuk semakin taqwa dan dekat kepada-Nya. 



    Yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn


    Artinya; Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS 2 [183].



    Sebagai ibadah yang sangat pribadi dan personal, puasa adalah hubungan vertikal antara hamba dengan Tuhannya, sebagaimana hadits Qudsi, Kullu ‘amali ibn Aadama lahu Illa al-shiama fa innahu lii wa anaa ajzii bihii"


    Artinya; Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”



    Puasa adalah hidangan rohani, suguhan langit, nutrisi jiwa, purifikasi spiritual, yang akan menghapus kebencian, kepongahan, iri hati dan segala penyakit hati. 



    Akhirnya puasa akan mempertajam spiritualitas dan memperhalus sensitivitas diri seorang hamba yang di dalamnya terdapat dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.



    Dalam hadis dikatakan bahwa puasa adalah perisai (al-shiyaamu junnatun), yang secara alamiah akan memproteksi orang yang berpuasa dari hal-hal yang melenceng. 



    Puasa bukanlah tempat hanya untuk membakar dan menghapus dosa-dosa kita, tapi puasa adalah sarana instrument untuk meningkatkan kualitas diri kita. sejauh mana kita berdampak pada orang lain berapa banyak orang yang tersenyum karena kebaikan kita.



    Berapa banyak orang yang berubah hidupnya karena kebaikan kita, berapa banyak orang yang meningkat hidupnya karena kekuasaan kita.



    Berapa banyak orang yang terbantu karena kekayaan kita, karena kelebihan-kelebihan yang kita miliki berdampak kepada kehidupan orang lain, karena campur tangan kita kesejukan kita karena kedamaian kita karena cinta kita.



    Karena kualitas personal yang kita reflesikan berdampak dirasakan oleh Masyarakat, oleh umat oleh bangsa itulah kualitas dari kita yang ingin dilahirkan oleh ibadah puasa ini sehingga merefleksikan kedamaian, kesejukan, keindahan. 



    Rasulullah saw setiap hari berdo’a. Do’a ini terus dipanjatkan oleh Rasulullah saw.



    Allahumma anta al-salam wa minka al-salam, wa iIlaika ya'udu al-salam fahayyina rabbana bi al-salam wa-adkhilna al-jannata daar al-salaam tabaarakta rabbanaa wata'aa layta Yaa dzaljalaali wa al-ikraam.



    Artinya; Ya Allah Engkau adalah kedamaian, ketenangan, ketenangan itu berasal dari engkau dan akan kembali kepada Engkau. Maka hidupkanlah kami wahai Tuhan, dengan selamat sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga negeri keselamatan. Maha banyak anugerahMu dan Maha Tinggi Engkau wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan.



    Kedamaian dan ketenangan kita adalah refleksi personal yang harusnya selalu direfleksikan oleh umat yang beriman umat yang bertakwa, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Laa tadkhuluuna al-jannata hattaa tu'minuu, walaa tu'minuu hattaa tahaabbuu, awalaa adullukum 'alaa syai-in idzaa fa'altumuuhu tahaababtum? Afsyu al-salaama bainakum.



    Artinya. Kamu tidak akan masuk syurga sampai kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman sampai kamu saling mencintai, maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang jika kamu melakukannya kamu akan saling mencintai? Tebarkan salam/ kedamaian di antara kamu (HR. Muslim)



    Filosofi salam adalah sesungguhnya filosofi cinta.  Ketika kita menyampaikan salam pada orang lain itu artinya kita respek menyampaikan kepada orang lain bahwa engkau mendapatkan kedamaian dari saya, engkau selamat dari saya selamat dari kebohongan saya, selamat dari tipu daya saya, dari kejahatan saya, dari segala hal yang membuat anda menjadi tidak baik. 



    Itulah kualitas person atau persona-persona yang ingin diproduksi dalam bulan puasa ini, mari kita jadikan bulan puasa ini sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehambaan kita meningkatkan kualitas kekhalifan kita.



    Meningkatkan kualitas refleksi personal kita dalam interaksi sosial kita kepada Masyarakat kita, mari kita jadikan puasa ini sebagai instrument transformasi untuk mewujudkan umat yang bermutu, umat yang berkualitas. 



    Khalifah yang berkualitas khalifah yang cinta damai yang saling mencintai saling menyenangkan dan saling mendamaikan. 



    Disamping itu, kualitas personal yang sangat otentik yang ingin diproduksi dari puasa ini adalah rasa empati, rasa tersentuh, melihat penderitaan orang lain ingin berderma, ingin berbakti mewujudkan kualitas Masyarakat dengan berderma. 



    Kesuksesan kita hari ini adalah kontribusi banyak pihak, termasuk doa-doa tulus hamba Allah yang mungkin belum beruntung. Ada hak mereka atas kesuksesan kita. 



    Puasa melatih diri kita untuk mendengar bisikan mereka yang tak bersuara, Tidak kurang dari 25,22 juta saudara kita masih berada di bawah garis kemiskinan. Sebanyak 6,7 juta di antaranya mengalami kemiskinan ekstrim, di tengah pesatnya peningkatan jumlah kelas menengah Indonesia.



     Qur’an Surat Ali Imran 3 [92]


    lan tanâlul-birra ḫattâ tunfiqû mimmâ tuḫibbûn, wa mâ tunfiqû min syai'in fa innallâha bihî ‘alîm



    Artinya; Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.



    Kalau umat Islam ingin meningkatkan kualitas pengabdiannya dengan terus berderma dengan tersentuh terhadap penderitaan orang lain insyaa Allah kita akan menciptakan umat bangsa yang bermutu yang berkualitas semoga puasa kita tahun ini lebih bagus dari tahun sebelumnya.



    Juga, lebih bermutu, lebih berkualitas, lebih berdampak sehingga kualitas diri kita semakin bagus kualitas kehambaan dan kekhalifahan kita semakin meningkat yang kemudian menciptakan kualitas Masyarakat yang bermutu dan berkualitas.



    Wallahu a’lam bi al-shawaab.

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru