Dr. H. Wihaji, S.A.g., M.Pd. |
KarawangNews.com - Launching Program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan stunting untuk sejuta anak di Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, (Mendukbangga) Dr. H. Wihaji, S.A.g., M.Pd., mengatakan, program Genting tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 72 Tahun 2021, sebagai koordinator utama menunjuk BKKBN.
"Program ini bertujuan untuk memberikan intervensi strategis terarah dan tepat sasaran kepada keluarga yang berisiko stunting," kata Wihaji dalam sambutannya yang disiarkan langsung ke lembaga pemerintahan di 32 provinsi, dipusatkan di area destinasi desa wisata Danau Cipule di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Karawang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (5/12/2024) siang.
Dikatakan Wihaji, program Genting ini, non APBN tentunya negara juga hadir. Merujuk pada Asta Cita, poin peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pengentasan kemiskinan. Karena perintah Presiden Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih seluruh Kementerian terkait harus bersinergi dan saling membantu.
"Penanganan stunting ini, tidak bisa diselesaikan dengan satu orang atau satu kementerian saja. Kita saling support dimulai dari DPR RI Komisi IX, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan semua Kementerian terkait bersinergi," ucap Wihaji.
Dia mengungkapkan, perlu empati bersama untuk menjadi stakeholder mitra orangtua asuh, tidak harus negara. Karena Kemendukbangga mempunyai data sejumlah 8,7 juta keluarga risiko stunting, by name, by address, by fhoto, dengan kisaran menurun 0,1 persen tahun sebelumnya, kepada anak stunting risiko tinggi 21,5 persen pada tahun 2023.
"Kita semua bisa menjadi orangtua asuh. Karena dapat dilakukan melalui korporasi, perusahaan, Bumn, Bumd, bahkan secara pribadi pun bisa, dengan cara berkelompok, sebanyak sepuluh orang hingga dua puluh orang lebih," bebernya.
Menurutnya, dari target 1.000.000 keluarga berisiko stunting, ada sebanyak 11.207 anak keluarga rawan stunting (KRS) terdampingi dengan jumlah 4.920 mitra orangtua asuh.
Dia berharap program Genting ini dapat berjalan dengan baik dengan konsep pentahelix, melibatkan banyak pihak untuk kolaborasi presisi tepat sasaran, bergotong royong yang merupakan kultur Bangsa Indonesia.
"Saya bertanggung jawab penuh terkait program ini, selama niatnya baik, jangan sampai terjadi gratifikasi, hindari conflict of interest, jangan ada gerakan tambahan. Anak asuh dan orangtua asuh langsung difasilitasi bantuannya," ujar Wihaji. [Sukarya]