 |
| Wahyu, relawan parkir. (foto: sky) |
KarawangNews.com - Seolah luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Wahyu (60) warga Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, seorang relawan parkir mengabdikan diri sudah puluhan tahun mengatur lalu lintas di Jembatan Bakantambun.
Ia mengaku selama ini hanya mendapatkan upah dari kesadaran pengguna jalan yang lewat jembatan Bakantambun tersebut.
"Saya menjadi relawan parkir sudah lama sekali, sejak Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang ada dan hanya menerima upah seikhlasnya dari pengguna jalan yang lewat," terang Wahyu pada KarawangNews.com, Jumat (6/9/2024).
Lanjut Wahyu mengatakan, meski menerima hasil pas-pasan sehari mendapatkan uang Rp60 ribu dari pekerjaannya itu, dia tetap semangat membantu masyarakat dengan mengatur lalu lintas di Jembatan itu.
"Berhubung jembatan di sini sempit sering menengahi pengguna jembatan yang bertengkar akibat salah satu tidak mau mengalah, turut melerai bahkan satu waktu saya ikut menolong penumpang mobil bank pengangkut uang yang tercebur di jembatan ini," sebutnya.
Dikatakan Wahyu, selain aktivitas warga di jembatan Bakantambun tersebut juga menjadi akses utama hilir mudik puluhan kendaraan truk pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang yang menuju ke TPAS Jalupang.
"Di sini banyak keluar masuk kendaraan pengangkut sampah yang lewat jembatan ini, agar tidak macet saya atur lalu lintasnya, tapi selama ini belum ada kebijakan dari dinas terkait hanya ada dari supir, itu juga kalau dia mau ngasih tif, kalau tidak ya gak apa-apa," ucapnya.
Dia turut bersyukur sekarang sedang dimulai pembangunan jembatan baru di sebelah jembatan lama, karena ke depan dapat membantu kelancaran aktivitas warga dan mobil pengangkut sampah.
"Saya berharap ke depan, adanya dua jalur jembatan ini bisa lebih lancar dan tidak macet," ujarnya. [Sukarya]
