• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Studi Tiru ke Yogyakarta, Kades dan Aparatur 9 Desa di Tirtamulya Biaya Tidak Jelas

    Rabu, 07 Agustus 2024
    Ilustrasi (foto:net)


    KarawangNews.com - Dinilai janggal, biaya perjalanan studi tiru dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur dan lembaga desa dari sebanyak 9 desa di Kecamatan Tirtamulya, Karawang, ke Desa Krebet, Bantul Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, tidak transparan.


    Hal itu diungkapkan, Camat Tirtamulya, Sahrul Hafid ketika dikonfirmasi melalui chat jejaring whatsApp membenarkan adanya agenda studi tiru yang dilakukan pemerintahan desa (Pemdes) di wilayahnya. Dia mengaku tidak ikut dan tidak tahu persis detail kegiatan tersebut.


    "Upami laporan panita Pak Narmin DKK Ke Jogja Desa Krebet Kang, punteun upami PKK, tiasa konfirmasi ke Ketua PKK atanapi Sekretaris PKK Kang, (Kalau laporan panitia Pak Narmin dan kawan-kawan ke Desa Krebet, kalau PKK bisa konfirmasi ke ketua atau sekretaris PKK_red)," tulis Sahrul Hafid, Rabu (7/8/2024).


    Peserta dari Kecamatan Tirtamulya ikuti pemaparan studi tiru di Desa Krebet, Bantul, Yogyakarta.


    Selain itu, diakuinya, tidak mengetahui jumlah biaya untuk studi tiru yang diselenggarakan sejumlah Pemdes di Kecamatan Tirtamulya tersebut.


     "Upami menurut Laporan Pak Narmin Anggaran DBH, besaran abdi kirang hapal, tiasa konfirmasi ketua panitia Pa Narmin Kang,(Kalau menurut laporan Pak Narmin Anggaran DBH, besaran saya tidak tahu, bisa konfirmasi ke ketua panitia Pak Narmin_red)," tuturnya.


    Terpisah, Kepala Desa Karangjaya, Abdillah Julkarnaen ketika dikonfirmasi, ia mengaku ikut dalam perjalanan studi tiru selama 3 hari tersebut dan membawa aparatur serta lembaga desa bersama 9 Pemdes lainnya. 


    "Dalam studi tiru ini, untuk peningkatan kapasitas aparatur dan lembaga desa, saya bersama sekdes, bendahara juga PKK, serta ada 9 desa lainnya, di Kecamatan Tirtamulya yang ikut dalam kegiatan ini, yang tidak ikut hanya Desa Kertawaluya saja," ungkap Kades Karangjaya.


    Sementara, ketika ditanya sumber anggaran Kades Karangjaya menyebutkan, anggaran studi tiru bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Alokasi Dana Desa (Add) tahap 1. Juga disampaikannya, studi tiru tersebut untuk pengembangan potensi desa.


    "Untuk jumlah dan kisarannya nanti ada di laporan pertanggungjawaban desa, kemudian tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai cara untuk pengembangan potensi desa ke depan yang dilakukan Desa Karangjaya selama ini," cetusnya.


    Sementara itu Ketua Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPNAS) Kecamatan Tirtamulya sekaligus Ketua BPD Karangsinom mengaku, untuk kegiatan yang diselenggarakan Pemdes di wilayah Kecamatan Tirtamulya tidak mengetahui informasi rinci adanya perjalanan studi tiru tersebut.


    "Studi tiru yang dilakukan Pemdes di wilayah Kecamatan Tirtamulya, informasinya di dapat dari BPD Desa Tirtasari, terkait detail kegiatan itu saya tidak tahu, begitu dengan sumber anggarannya," kata Ade Sutisna.


    Lanjut Ade mengungkapkan, studi tiru ke Bali dan ke Yogyakarta yang dilakukan sejumlah kepala desa di Kecamatan Tirtamulya, beberapa waktu lalu tidak ada realisasi berkelanjutan.


    "Saya lihat perjalanan studi tiru yang telah lalu ke Bali dan ke Yogyakarta, output di Desa Karangsinom tidak ada realisasi kelanjutannya," ungkap Ade Sutisna.


    Pernyataan itu disepakati anggota BPD Desa Karangsinom lainnya, Ganda dan UJ, mereka mengatakan hal yang sama.


    "Saya kira perlu dievaluasi terkait kegiatan studi tiru karena tidak ada realisasi begitu juga dengan berbagai laporan anggaran tidak transparan," ujarnya. [sky]

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +