KarawangNews.com - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang menyampaikan, setelah bebas bersyarat, semua narapidana Lapas Karawang agar kembali ke jalan yang benar, tidak kembali lagi penjara.
Hal itu dikatakan H. Sopian saat kunjungan ke Lapas Kelas IIIA Karawang, Selasa (16/7/2024) siang, di hadapan ratusan napi. Kata dia, kunjungan pertama ini silaturahmi dan memperkuat sinergitas Kemenag dan Lapas Karawang.
Pada kunjungan ini, Kemenag Karawang memberikan sebanyak 200 Al Quran untuk para santri yang berada di Lapas. Tak hanya itu, Kemenag Karawang juga bersedia memberikan sarana lain untuk santri Lapas. Pada kunjungan ini, Kemenag Karawang melibatkan para kepala seksi silaturahmi ke Lapas.
"Ini kepedulian Kemenag kepada para napi, kita juga memberi support agar napi yang ikut santri di Lapas punya semangat dan yakin untuk hijrah dari hal tidak baik menjadi baik," ucapnya.
Kemenag Karawang juga siap membantu label halal untuk produk-produk hasil kreasi para napi, diantaranya produk roti dan makanan lainnya.
Di tempat sama, Kepala Lapas Karawang, Christo Victor Toar apresiasi terhadap dukungan Kemenag Karawang kepada warga binaannya. Dia menyebutkan, ada 83 napi santri yang rutin ikut pengajian di Masjid Nurul Iman Lapas Karawang.
"Kemenag Karawang sudah memberikan perhatian kepada kami, dengan memberikan Al Quran dan mengajak napi agar kembali ke jalan yang benar," ucapnya.
Kata Christo Victor Toar, belajar bagi pesantren dalam Lapas dia pusatkan di Masjid Nurul Iman, di masjid ini para santri dikuatkan lagi ibadahnya dengan bimbingan para ustad.
Kata dia, melalui bimbingan ibadah ini, Lapas Karawang akan memberikan reward kepada semua napi yang punya poin plus untuk diajukan, diantaranya pembebasan bersyarat.
"Di Lapas ini ada napi yang sudah 30 tahun baru baca Al Quran lagi, hampir setengah hidupnya dia tidak pernah mengaji, Alhamdulillah, melalui pesantren ini semua napi dibimbing lagi ibadahnya," jelasnya.
Pada kunjungan ini, Christo Victor Toar mengajak H. Sopian berkeliling area Lapas, melihat langsung pondok khusus napi santri, juga bengkel, kerajinan tangan, produksi roti hingga dapur Lapas.
