• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Memprihatinkan Kisah Acih, Suami Meninggal Dunia, Kini Rumahnya Ambruk

    Rabu, 24 Juli 2024
    Isah sedang menceritakan kejadian pada saat rumah keluarga Acih ambruk. [foto:sky]


    KarawangNews.com - Miris, dan memprihatinkan nasib yang dialami seorang ibu rumah tangga, Acih (50) warga Kampung Karangsaga RT 005 RW 02 Desa Karangsinom, Tirtamulya, Karawang seolah silih berganti, setelah sekian lama merawat suaminya yang sakit dalam kondisi lumpuh lalu meninggal dunia, kini rumah yang di tempatinya itu pun harus ambruk tak tersisa.


    Kisah itu diceritakan sodara kandungnya Isah (48) sambil terisak tangis menjadi saksi hidup kejadian yang dialami adiknya tersebut.


    "Sodara saya, Acih setia merawat suaminya yang sakit lumpuh kurang lebih selama 6 tahun lamanya, lalu suaminya itu kini sudah meninggal dunia belum lama ini, dan sekarang rumah yang di tempatinya, itupun ambruk diterpa angin," ungkap Isah pada KarawangNews.com, Rabu (24/7/2024).


    Lanjut Isah menuturkan, kejadian runtuhnya rumah Acih itu terjadi pada Sabtu Malam pukul 19:00 WIB, perkiraan tiga Minggu yang lalu, pada saat itu dalam kondisi gelap gulita beruntung selamat semua tidak timbulkan korban jiwa.


    "Bersyukurnya sedang tidak ada orang di rumah itu, seandainya ketika ambruk itu ada yang di dalam rumah, 'yah', kemungkinan bisa mati semua, Pak," terang Isah sambil mengusap air mata.


    Lebih jauh ia mengisahkan, biasanya ada sebanyak empat orang tinggal di rumah itu setelah suami Acih meninggal, dia ditemani ketiga anak saya yang sering tidur di situ.


    Sekarang, rumah adik saya itu sudah rata dengan tanah ambruk diterpa angin salah satu penyebabnya adalah lapuk dimakan usia dan memang, selama ini belum mendapat bantuan Rumah Layak Huni (Rulahu). Meski, mungkin sudah diajukan pihak desa tapi kita tidak tahu prosesnya sampai kapan dan akhirnya seperti ini. 


    "Kami orang tidak punya, tinggal rumah reot berbilik bambu dan beralaskan tanah, apalagi ketika suaminya itu sakit tidak ada yang mencari nafkah ada uang buat beli obat, terkadang dia rela tidak makan, Pak," tuturnya.


    Diungkapkannya, Acih ini belum mampu untuk memperbaiki rumahnya itu, karena sulit ekonomi yang dihadapi. Bekerja saja, hanya serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.


    "Kerja apa saja dia mau, seperti tandur (tanam padi), atau kalau panen tiba dia ngasag (cari padi sisa panen), dan tetap setia sambil merawat suaminya yang sedang sakit waktu itu," ulasnya.


    Saat ini, Acih terpaksa mengungsi ke rumah keluarga di Karawang, karena rumahnya sudah ambruk tidak bisa huni lagi.


    Diharapkannya, Pemerintah Kabupaten Karawang dan dermawan bisa memberi bantuan untuk segera memperbaiki rumah adiknya tersebut yang sudah hancur, agar Acih ini dapat kembali menata kehidupan yang lebih baik.


    "Saya berharap kepada pemerintah secepatnya rumah Acih itu diperbaiki," ucapnya.


    Sementara, ketika dikonfirmasi Ketua RT 05 Kampung Karangsaga, Desa Karangsinom, Sarmo menyampaikan pada awak media, ia mengaku sudah mengajukan melalui proposal desa meminta bantuan untuk Rulahu, perbaikan rumah Acih yang ambruk itu langsung kepada Bupati Karawang.


    "Waktu itu saya sekira tiga Minggu lalu telah mengajukan proposal bersama rekan saya Bombom dihantarkan langsung ke rumah bupati, dan sekarang sedang menunggu informasi selanjutnya," ujarnya. [sky]

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +