Maestro Pesinden Karawitan Sunda, Yoyoh Supriatin dari Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. |
KarawangNews.com - Kembali Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kehilangan tokoh seniman berbakat yang populer di era tahun 1960 an, yakni Yoyoh Supriatin yang telah menciptakan banyak ratusan lagu Sunda dan piawai memainkan alat musik Karawitan seperti Kacapi.
Kabar duka Maestro pesinden Yoyoh Supriatin ini yang lahir pada tahun 1942 dan meninggal di usia 82 tahun sekira pukul 1.20 WIB dini hari tadi dalam kondisi sakit cukup lama, dan akan dikebumikan di area pemakaman di Desa Pucung, Kotabaru, Karawang.
Dikutip dari Perpustakaan ISBI Bandung diketahui Maestro pesinden Yoyoh Supriatin ini merupakan seorang seniwati yang mempunyai talenta lebih, dengan bakatnya tersebut mempunyai gaya tersendiri serta dapat menciptakan lagu dan membuat variasi senggol dengan ciri khasnya, sehingga menjadi pembeda dengan pesinden lainnya.
Dasar dari pemikirannya tersebut dituangkan ke dalam bentuk lagu-lagu kawih kepesindenan, di antaranya Lagu Kembang Ros Beureum, Randa Bengsrat, Kalangkan Jadi Udagan, Dimana, Bulan Sabeulah, Dulang Tinande, Tepang Deui, Kagoda merupakan hasil karya ciptaannya.
Ketua Forum Komunikasi Sarjana Seni Kabupaten Karawang, Tantan Kimung menyampaikan kabar duka Maestro pesinden Yoyoh Supriatin pada KarawangNews.com di sela takziah di rumahnya yang berada di Kampung Nagrak Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, pada hari Senin 13 April 2024.
"Beliau itu sosok satu-satunya seniman yang fokus pada alat musik Kacapi sambil ngawih atau nyinden (Menyanyi_red) se Jawa Barat, sampai sekarang belum ada penggantinya," kata Tantan.
Lanjut ia menuturkan Yoyoh Supriatin ini adalah sosok seniman yang telah mengharumkan nama Kabupaten Karawang dalam dunia seni musik Karawitan Sunda daerah Jawa Barat yang populer di Indonesia.
Namun, sayangnya ucap Tantan mengatakan, sampai akhir hayat beliau tidak tersentuh dengan baik, kurang mendapat bantuan sosial dari pemerintah, tidak begitu diperhatikan, karena sangat kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap pelaku seni yang telah berjasa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang itu sendiri.
"Yoyoh Supriatin semasa hidupnya telah menciptakan banyak sekali lagu, kurang lebih 200 lagu Karawitan kawih Sunda yang populer di masa tahun 60 an dan sampai sekarang masih ada hasil karyanya," tutur Tantan.
Diterangkannya, Yoyoh Supriatin dahulunya itu, seorang seniman yang sukses dan kaya yang memiliki 32 Becak, 3 mobil dan beberapa rumah yang pernah dimilikinya.
Tapi dalam perjalanan hidupnya bercerita lain, sangat memprihatinkan, sampai matanya pun tidak melihat, karena sesuatu hal di luar nalar, akhirnya Yoyoh Supriatin melakukan lelaku spiritual di daerah Sancang, beberapa lama pada waktu itu sampai menemukan satu kembang Ros Bereum (bunga Ros merah_red) lalu dipeluknya bunga Ros merah itu, dengan izin Allah yang mahakuasa, mata yang tadinya tidak melihat sembuh seperti sediakala.
"Maka dalam perjalanan spiritualnya itu Yoyoh Supriatin menemukan Kembang Ros Bereum lalu diciptakannya sebuah lagu kawih Sunda yang populer sampai saat ini," tuturnya.
Dari pengalamannya mendampingi Maestro pesinden Yoyoh Supriatin tersebut selama 4 tahun terakhir.
Ia berharap pada pemerintah supaya dapat membuat peraturan terbaik, agar lebih memperhatikan seniman-seniman yang telah berjasa pada seni dan budaya di daerah khususnya di Kabupaten Karawang. Jangan sampai tenggelam oleh waktu sepeninggalnya para seniman tersebut, seperti Yoyoh Supriatin, Abah Suwanda, Tjetjep Suprijadi dan yang lainnya itu.
"Pemerintah daerah harus bisa membuat aturan terkait seniman-seniman yang berprestasi, baik seniman muda atau seniman sepuh agar lebih diperhatikan supaya lebih semangat untuk generasi penerus selanjutnya," ujarnya. [Sukarya]