 |
| Proyek lapangan Tenis SMP Negeri di Kabupaten Karawang. |
KarawangNews.com - Dinilai tidak tepat sasaran, pengadaan lapangan tenis diduga sarat kepentingan pejabat tertentu.
Hal tersebut terjadi pada pembangunan lapangan tenis di 5 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Karawang menjadi sorotan publik.
Kelima lapangan tenis dibangun, di antaranya di SMPN 8 Karawang Barat, SMPN 2 Majalaya, SMPN 3 Tirtamulya, SMPN 1 Pangkalan dan SMPN 2 Rengasdengklok.
Diketahui juga satu titik lapangan menelan biaya Rp200 juta dari APBD Kabupaten Karawang 2024 melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora), Bidang Pemuda dan Olahraga.
Pasalnya, pembangunan lapangan tenis yang jelas-jelas dibiayai pemerintah daerah, justru pengurugan proyek tersebut ditanggung pihak sekolah sebagai penerima manfaat.
Kepala Sekolah SMPN 3 Tirtamulya, Kecamatan Tirtamulya, Karsan Kurnia ketika dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Diakuinya pengurugan dikerjakan pihak sekolah atas dasar permintaan pihak pelaksana (pemborong).
"Yang mengerjakan pengurugan itu sekolah, pihak pelaksana minta keadaan tanah udah rata," kata dia
Ia mengkalkulasi segala biaya pengurugan area lapangan pihak sekolah yang tanggung jawab, dengan membeli tanah urug kurang lebih 30 rits Dum truk Colt diesel dengan harga Rp300 ribu per mobil. Selain itu turut menyewa alat berat untuk proses penataannya.
"Untuk pengurugan tersebut, kita cari dana talangan," ucap Karsan singkat.
"Ya bisa berbagai upaya, seperti CSR, tokoh masyarakat, perusahaan sponsor dan masyarakat dan komite," jawabnya dan ketika disoal nantinya pihak sekolah akan membayar dana talang tersebut.
Diketahui Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang kini memang gencar kembangkan sarana olahraga di sekolah-sekolah dari mulai lapangan volly sampai ke lapangan tenis.
Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi bakat dan minat siswa-siswi di sekolah, khususnya di bidang olahraga, sehingga diharapkan mampu menciptakan atlet-atlet olahraga berprestasi. [Sky]
