(foto:net) Proses belajar mengajar di LPK Japindo. |
KarawangNews.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, mendatangi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Japindo untuk investigasi dan koreksi terkait polemik yang dikeluhkan warga di sekitar Blok D dan F di Perumnas Bumi Telukjambe Karawang, Jawa Barat.
Kepala Disnakertrans Karawang Rosmalia Dewi melalui Kabid dan Kasi Lattas-nya, Susi yang membidangi pembinaan lembaga pelatihan produktivitas tenaga kerja ke luar negeri menyampaikan hasil pertemuan dan investigasi di LPK Japindo pada awak media KarawangNews.com.
"Tadi sudah melakukan pembinaan ke LPK japindo, agar lebih mentertibkan lagi para peserta dan melakukan pendekatan terhadap warga sekitar," terang Susi dengan singkat, Jumat (26/4/2024).
Sementara itu terkait sorotan yang mencuat ke publik pihak LPK Japindo menerima koreksi dan masukan, selanjutnya mengklarifikasi dengan memberikan informasi tentang aktivitas yang dilakukan di lembaga pelatihan yang jalankannya tersebut.
Dijelaskan Legal Hukum LPK Japindo, Jovi, dengan gamblang menerangkan, pelatihan kerja di LPK Japindo Karawang metode belajar bahasa Jepang dan budayanya, diikuti peserta didik kurang lebih sebanyak 400 orang tempat di pisah antara laki-laki dan perempuan, telah memberangkatkan ribuan tenaga kerja ke Jepang.
"Semua kami didik dengan pendidikan akhlak, dibekali belajar Alquran dengan nilai-nilai agama Islam yang baik dan benar." kata Jovi.
Lanjutnya menuturkan, ada reward bagi siswa yang hafiz, (hapal) 25 Juz sampai 30 juz Alquran, biaya pemberangkatan kami gratiskan, selain itu juga, kami di LPK Japindo memiliki rumah singgah anak yatim-piatu salah satu kepedulian terhadap sosial di masyarakat.
Diakuinya, semua peserta didik berada di dekat kantor LPK Japindo di sekitaran rumah asrama, dekat tidak jauh sekitar Masjid diketahui selama ini lingkungan di sini menerima mereka.
"Memang ada yang ngontrak rumah blok D itu memang peserta didik dari Japindo itu akan habis waktu tinggalnya satu bulan lagi, dan mereka maunya lebih dekat di sini, berhubung penuh asramanya maka untuk sementara berada di sana," tutur Jovi.
Lebih jauh ia memaparkan, peserta didik di LPK Japindo sebagian besar dari Provinsi Jawa Barat dan berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Medan, Lombok dan 30 kota lainnya.
"Insyaallah, kami didik siswa-siswi di sini dengan baik dan tanggung jawab, bila ada sesuatu hal bisa dikomunikasikan, 'alhamdulillah' tidak ada masalah," ujarnya. [Sukarya]