(foto: ilustrasi) |
KarawangNews.com - Sejumlah warga di Kampung Sadang Karangsinom, geram, mereka membekuk pedagang Es Teh Manis instan, inisial RJ (15) yang diketahui nyambi berjualan obat-obatan keras terlarang (OKT) jenis merk tramadol dan eksimer.
Pelaku berjualan sudah berlangsung lama di Desa Karangsinom, Kecamatan Tirtamulya Karawang.
Remaja berinisial RJ (15) penjual Es Teh Manis instan Dandang itu tepatnya berjualan bertempat di pertigaan jalan dekat Poskamling Presisi RT 12 RW 006 Desa Karangsinom tertangkap diketahui menjual OKT kemudian ditegur keras warga lalu divideokan sebagai bukti, diberi penekanan agar menghentikan penjualan obat-obatan keras terlarang tersebut.
"Kamu dagang OKT sudah lama di sini, terus kamu pedagang es teh manis instan anak buahnya inisial SPL bukan?" tanya salah seorang warga. Pelaku mengaku dan menjawab, "Iyah pak," Rabu malam (20/3/2024).
Menanggapi kejadian tersebut awak media mencoba mengkonfirmasi pemilik pedagang es teh manis instan tersebut, dan mendapat jawaban dalam pesan singkat WhatsApp.
"Dia sudah gak dagang, yaa.. informasinya belanja OKT
Infonya seperti itu.
Biar aja yang seperti itu kasih efek jera, kalau perlu penjarakan saja, biar putus mata rantainya." tulisnya.
Ditimpali salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya yang sudah merasa geram mendengar hal itu. "Kata siapa sudah berhenti, malu saja dia sebagai pemilik mengakuinya, anak itu dagang es teh manis instan di situ," timpal dia.
Ia menyebut dan menyikapi, harusnya ada program spektakuler dari pemerintah untuk pemulihan rehabilitasi di tingkat desa, melihat fenomena penyalahgunaan obat-obatan keras terlarang di lapisan masyarakat sudah sangat mengkhawatirkan.
"Usul saya seharusnya dari aparat penegak hukum (APH) kepolisian ada program test urine tiap RT di desa berjenjang bila perlu di semua wilayah se-Kabupaten Karawang," ucapnya.
Ditegaskannya, agar bisa mengetahui siapa saja pelaku atau pecandu penyalahgunaan narkoba dan OKT supaya dapat diberikan solusi untuk kesehatan dari ketergantungan barang haram tersebut.
"Semua lapisan masyarakat dapat terpantau bisa diberikan solusi kesehatan agar direhabilitasi dimulai skala para pecandu di tiap desa," tandasnya.
Diketahui publik sebelumnya ramai beberapa waktu lalu viral di media sosial Instagram, Facebook dan pemberitaan aksi demo warga yang dilakukan sekelompok emak-emak, beserta tokoh masyarakat, tokoh agama dibantu aparat desa setempat bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas di sebuah toko kelontong yang menjual OKT, lalu dibubarkan massa masih di wilayah desa tersebut. [Sukarya]