Petugas Permakanan saat mengantar sarapan dan makan siang kepada penerima manfaat di Desa Karyabakti, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang. |
KarawangNews.com - Pasca penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming oleh KPU RI pada 20 maret lalu. Salah satu hal yang ditunggu dari janji politik pasangan tersebut, adalah program sarapan dan makan siang gratis.
Program yang disiapkan untuk anak-anak sekolah tersebut, diperuntukan dalam rangka pemenuhan gizi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia remaja.
Di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, program yang digadang-gadang akan segera dilaksanakan pada tahun ini tersebut, ternyata sudah berjalan selama 3 tahun. Meski, menyasar segmen berbeda karena penerima manfaat dari program ini adalah para jompo dan lansia.
Hal ini patut diapresiasi, dikarenakan di tengah tantangan dan permasalahan terkait kenaikan harga bahan baku yang melambung tinggi, kegiatan ini tetap berjalan dan bertahan sampai 3 tahun lamanya semenjak diluncurkan.
Ya, nama program ini adalah "Permakanan Lansia" yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, dan salah satu lokus yang masih menjalankan program tersebut, yaitu di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Melalui kelompok masyarakat (Pokmas) yang dibentuk di tingkat kecamatan, hampir setiap hari para petugas pengantar makanan di tiap pagi mengantarkan rantang sarapan dan makan siang kepada para jompo yang ada di 10 desa di wilayah Kecamatan Batujaya.
Disela-sela waktu sibuknya, Ketua Pokmas Bajay Berdikari Wasim Mursalin, menceritakan suka duka dalam mengelola dan melaksanakan program permakanan lansia yang diamanahkan oleh Kemensos RI sejak 3 tahun lalu tersebut.
"Dalam melaksanakan program ini, banyak kendala dan tantangan yang seringkali kita hadapi, terutama fluktuasi harga-harga bahan pokok yang tiap bulannya melambung tinggi apalagi kalo menghadapi lebaran nanti," kata Wasim.
Ketua Pokmas Kec. Batujaya, Wasim Mursalin saat ditemui di Sekretariat Pokmas Bajay Berdikari |
Disinggung terkait harga per rantang, yang 'hanya' mendapat pagu sebesar 15 ribu sesuai dengan juklak dan juknis untuk tahun 2024 ini, Wasim terlihat tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dikarenakan hal ini terkait keterbatasan anggaran negara, Ia mafhum dan siap melaksanakan berapa pun pagu yang diberikan oleh Kemensos.
"Kalo kita, niatnya dalam program ini adalah bentuk pengabdian, kang. Yang penting cukup untuk kebutuhan operasional petugas, ketika para lansia yang betul-betul tidak mampu ini tercukupi kebutuhan untuk makannya. Selain bernilai ibadah, ada kebanggaan dan kepuasan batin, Insya Allah rejeki dari hal lain akan mengalir dengan sendirinya. Saya membuktikan hal itu," ujar pria yang karib disapa Kang Ben ini.
Oleh karenanya, Wasim berharap kedepan program baik ini agar terus berlanjut, apalagi ditambah visi misi presiden terpilih, yang salah satunya adalah sarapan dan makan siang gratis, tidak hanya menyasar pada anak sekolah, tapi diharapkan juga memenuhi kebutuhan para lansia jompo dan fakir miskin.
"Semoga dengan berbagai program yang ada dan akan diluncurkan, kebutuhan makanan masyarakat indonesia dapat terpenuhi, baik para lansia dan fakir miskin, juga generasi masa depan dalam diri anak sekolah, agar indonesia kedepan semakin maju, menyongsong indonesia emas di tahun 2045," tutupnya. [Yoza]