Anies Baswedan. |
JAKARTA,KarawangNews.com,- Anies Baswedan satu-satunya Calon Presiden yang menghadiri langsung acara Deklarasi Kemerdekaan Pers di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Sabtu (10/2).
Pada sambutannya, Anies memberikan apresiasi kepada insan pers sebagai salah satu pilar demokrasi.
Dikutip dari Kbanews, Anies mengakui bahwa pers saat ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk kekerasan fisik dan serangan sistem digital kepada jurnalis.
"Perlu dukungan sistemik dan perlindungan kepada pers yang mengalami baik kekerasan/ancaman fisik maupun serangan sistem digital kepada jurnalis, dan saat diskusi dengan jurnalis di daerah hal tersebut lebih banyak dialami mereka," ungkap Anies.
Ia menyoroti peningkatan kekerasan terhadap jurnalis, dengan data Aliansi Jurnalis Independen pada 2023 mencatat peningkatan 42 persen dibanding tahun sebelumnya. Ia berkomitmen untuk menjaga kebebasan pers, merujuk pada rekam jejaknya selama berada di pemerintahan.
"Komitmen dari kami untuk menjaga kebebasan pers ini bukan hanya sekedar berbicara esok tapi kami miliki rekam jejak karena prediktor terbaik atas masa depan adalah masa lalu. Jika masa lalunya bekerja baik dengan media, maka ke depan juga demikian," jelas Anies.
Ditegaskannya selama berada di pemerintahan, setiap masalah langsung dilaporkan ke dewan pers, bukan ke polisi. Hal ini dilakukan untuk menjunjung tinggi kebebasan pers di Indonesia sebagai amanat konstitusi.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 juga menekankan pentingnya objektivitas insan pers dalam membangun ekosistem pers yang sehat. Anies berharap bahwa pers yang objektif dapat membantu menciptakan suasana yang sehat dalam menyusun kebijakan.
"Bagaimana menjaga objektivitas adalah letak tantangannya karena kita berhadapan dengan pasar yang memberikan reward maupun disinsentif. Dan ini menjadi PR bersama yang harus kita kerjakan, sehingga kita bisa membangun ekosistem pers yang sehat dan menjaga demokrasi kita," tandasnya. (**)