Syaiful Huda Anggota DPR RI X Praksi partai PKB. |
KarawangNews.com, - Anggota DPR RI Komisi X juga menjabat Ketua DPW Partai PKB Jawa Barat, Saipul Huda mengajak nonton bareng (Nobar) sekitar kurang lebih 150 orang peserta terdiri dari perwakilan calon anggota legislatif (caleg) PKB daerah juga perwakilan tenaga pendidik (Guru) dan berbagai komunitas lainnya.
Kegiatan Nobar tersebut diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya juga ada pemberian hadiah di akhir acara untuk 5 penonton, memberikan kesan dan pesan dalam menyaksikan pemutaran film yang berjudul Budi Pekerti digelar di salah satu Bioskop ternama di bilangan Jalan Resinda Raya Purwadana, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
"Tugas utama jadi Direktorat film, mengajak masyarakat berbagai komunitas juga guru, Nobar film Budi Pekerti untuk meningkatkan literasi terkait tentang film," terang Syaiful Huda, Sabtu sore (16/12/2023).
Ia menjelaskan, hampir 10 tahun terakhir ini, banyak tontonan yang luar biasa yang mengirimkan pesan 'volue' nilai-nilai yang cukup kuat dari berbagai pemainnya.
Disikapi Syaiful Huda dalam film Budi Pekerti ini memberikan pesan terhadap dunia pendidikan di Indonesia terkait bijak bermedia sosial dan penekanan pendidikan karakter terkait etika dan budi pekerti siswa yang disampaikan guru.
"Kita ingin guru dan kepala sekolah betul-betul konsen terkait konten-konten yang selama ini tidak mendidik dan pendidikan harus memfilter semuanya dan yang paling mungkin adalah guru," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama ditimpali Pamong Budaya Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbud Ristek, Pandu Pradana mengatakan " Nobar di siang hari ini untuk menambah literasi nonton film masyarakat menggalakan dan mengajak masyarakat untuk menonton kembali film-film Indonesia," ungkapnya.
Lanjutnya memaparkan pesan moral yang dipetik dari film Budi Pekerti ini, harus hati-hati bermedia sosial sebab dampak negatif dari framingnya tersebut sudah dapat kita bayangkan.
"Sebelum memposting sesuatu seharusnya di cek dan ricek kembali terkait dampak yang akan ditimbulkan, harus bijak dan berhati-hati dalam bermedia sosial," tandasnya.
Sementara itu acara Nobar tersebut mendapat tanggapan, Irma salah satu penonton film Budi Pekerti, mengapresiasi pesan moral dan etika pendidikan karakter bagi anak juga bijak ketika bermedia sosial disampaikan dalam film tersebut dapat jadikan edukasi pembelajaran bagi masyarakat.
"Film Budi Pekerti bagus yah, karena ini salah satu bentuk apresiasi bagi hasil karya anak bangsa, sekarang di Indonesia banyak film-film yang menarik dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak baik dan buruk media sosial," singkatnya.
Diketahui Film Budi Pekerti ini dikemas secara epic dengan intrik yang menarik untuk disimak. Diceritakan sebelumnya perjalanan seorang guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Bu Prani sosok guru panutan yang idealis diperankan oleh Ine Febriyanti.
Kisahnya, Bu Prani ini tak sengaja terlibat dalam perselisihan dengan seorang pengunjung di pasar dan kejadian tersebut ada yang merekam kemudian viral di media sosial. Lokasi yang diambil Latar belakang daerah berada di Kota Yogyakarta dengan ciri khas kental bahasa Jawa. Polemik cerita pada masa pandemi Covid-19 saat itu.
Pesan moral yang diambil dalam film ini menggambarkan bagaimana dampak negatif kejadian viral di media sosial dapat menghancurkan kehidupan seorang individu dan keluarga. Menyoroti peradilan publik netizen bullying terhadap seseorang yang dilakukan individu atau kelompok yang dapat merugikan banyak pihak atau perseorangan. [Sukarya]