Diskusi Publik di Kafe Das Kopi. |
KarawangNews.com,- Suasana hangat Kafe Das Kopi, Jalan Veteran Samping Kodim Karawang, dengan hadirnya tujuh calon legislatif (caleg) dari berbagai partai bersatu untuk menjawab tantangan warga Karawang pada acara Diskusi Publik, Rabu 27 Desember 2023 malam.
Diskusi Publik mengangkat tema 'Apa itu Wakil Rakyat dalam Demokrasi?' yang diinisiasi aktivis Masyarakat Karawang Bersatu, dan dipandu jurnalis senior N.Hartono yang akrab disapa Romo sebagai moderator.
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah aktivis, komunitas ojek online, komunitas disabilitas dan beberapa pengurus partai di Karawang, Sementara ketujuh caleg yang menjadi narasumber di antaranya, Agus Ferryanto, Pipik Taufik Ismail, Cucu Hidayat, Risna Sundari, Voliawati Prihantari, Nopi Agustin dan H.Erik Kosasih
Moderator memberikan waktu dua menit bagi caleg untuk menjawab tantangan warga Karawang.
Pada Diskusi tersebut peserta diskusi menantang tujuh caleg untuk menjawab dua masalah utama di Karawang, yakni pengangguran dan kesetaraan pendidikan bagi kaum disabilitas.
"Jurus apa yang digunakan oleh kedelapan calon legislatif ?," ujar salah satu penanya yang juga aktivis saat dibuka sesi dialog interaktif.
Mereka (caleg) bersatu, dan secara 'keroyokan' menjawab tantangan warga yang diwakili Kim dan seniman Karawang Hendra Wijaya alias Paman Kwek Kwek dengan puisi demokrasinya serta aktivis Karawang Rini.
"Kesetaraan dan keadilan harus menjadi landasan. Terutama dalam menentukan langkah kebijakan yang akan ditempuh," kata caleg DPRD Karawang Dapil 1 Partai Gerindra Voliawati Prihantari.
Teh Voli, sapaan akrab caleg artis ini, menuturkan jurus jitu solusi terhadap persoalan hak pendidikan kaum disabilitas dan masalah pengangguran di tengah ribuan pabrik di Karawang ini, dari kacamata Gerindra.
Namun dia menilai banyak hal bisa dilakukan untuk mengentaskan dua persolan itu, tetapi password nya tetap mengusung 'kesetaraan dan berkeadilan'.
Gaya caleg Gerindra ini dipertegas Kang Pipik, Caleg PDIP untuk DPRD Provinsi Jabar. Kang Pipik mengakui, secara keseluruhan Karawang belum menerapkan kebijakan inklusif untuk disabilitas.
Namun, kata dia, permasalahan ini sudah diajukan dan sedang dibahas bersama eksekutif (Pemkab Karawang). Dan ini janji Pipik, untuk berjuang di DPRD Provinsi agar hak-hak pendidikan disabilitas dapat diwujudkan.
Selain itu, Pipik juga menyoroti kebijakan yang masih belum merata, terutama terkait dengan lulusan SMK dan SMA yang kesulitan memasuki lingkungan kerja di tingkat provinsi.
Sementara Agus Ferryanto menekankan peran partainya yakni PPP, yang menjadi prioritas dalam mengakomodir kebutuhan disabilitas dan merancang kebijakan khusus untuk itu.
Ferry, juga menyampaikan inisiatifnya untuk menggandeng perusahaan-perusahaan besar guna menyerap tenaga kerja, meskipun tantangan seleksi masih menjadi kendala.
Melalui Diskusi ini juga Ferry juga berbagi pengalaman dalam diskusinya dengan perusahaan otomotif besar yang ada di Kabupaten Karawang.
Meskipun telah ada peluang, tantangan tes yang sulit membuat sebagian besar pelamar tidak lolos. Oleh karena itu, ia mengajukan ide pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung balai latihan kerja dan menciptakan lapangan kerja.
Sementara caleg lainnya pun senada bahwa persoalan pengangguran dan kesetaraan pendidikan disabilitas dientaskan dengan cara dikeroyok, mulai dari tingkat Kabupaten Kota, Provinsi sampai Pusat.
Mereka menyatukan langkah dari tingkat Kabupaten hingga tingkat Pusat, menekankan pentingnya keberagaman jawaban sebagai solusi nyata bagi masyarakat.
Masyarakat yang hadir menyambut positif Diskusi Publik ini, dan semoga langkah ini menjadi awal perubahan positif untuk Karawang, menciptakan demokrasi yang lebih inklusif dan memberikan solusi konkret bagi warga.(**)