• Jelajahi

    Copyright © KarawangNews.com - Pelopor Media Online di Karawang
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Dinilai Janggal Kematian Anak di Ponpes, Seorang Ayah Tuntut Keadilan

    Kamis, 14 Desember 2023

    M (tengah) didampingi penasehat hukum Aden Sinaga, S.H & Partners.

    KarawangNews.com, - 'Kasih Ibu sepanjang masa, kasih Ayah tak ada celah.' Mungkin ungkapan itu cerminan dari rasa kasih sayang orangtua pada anaknya yang tidak pernah hilang seiring berjalannya waktu dan zaman.


    Hal itu juga yang dirasakan seorang Ayah berinisial M, terus berupaya berjuang menuntut keadilan ketika salah satu anaknya telah tiada meninggal dunia lalu kematiannya itu dinilai janggal jadi misteri yang belum terpecahkan di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.


    Pihak keluarga telah mengambil langkah hukum melalui Kuasa Hukum Aden Sinaga, S.H & Partners.


    Selanjutnya, bertindak sebagai Kuasa Hukum Abdul Muhyi, S.H.,M.H, berdasarkan penjelasan klien yang merasa kecewa. Pasalnya, tidak mendapat kabar pasti terkait kejadian sebenarnya yang menimpa anaknya itu, karena setelah diketahui ada keterangan sakit kemudian meninggal dunia ketika dirawat di Klinik yang berada di Ponpes. 


    "Pihak orangtua menduga ada kejanggalan di TKP di Ponpes, melihat ditemukan setitik darah di hidung anaknya, ketika dibawa ke Rumah Sakit lalu berceceran keluar darah dari hidung tersebut," terang Abdul Muhyi sapaan Abi menuturkan kepada awak media KarawangNews.com, Rabu (13/12/2023). 


    Lanjutnya memaparkan, 'itu adalah bantahan kami', diberitakan sebelumnya pengakuan dari pihak Ponpes tidak ada memar di punggung dan busa di mulut terhadap anak itu. 


    Menurutnya, berbeda sekali berdasarkan pengakuan orangtua,  untuk busa di mulut belum terlihat di TKP Ponpes akan tetapi ditemukannya itu ketika di bawa ke RSUD Karawang.


    "Setelah dibawa ke Rumah Sakit, toh kenapa setelah dibuka ada busa dari mulut juga keluar darah semakin mengalir dari hidungnya," ungkap Abi.


    Menyikapi kejadian ini, dia bersama Timnya akan terus melakukan upaya-upaya menempuh langkah hukum untuk mendapatkan keadilan bagi kliennya serta menekankan pada Aparat Penegak Hukum (APH) segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus tersebut.


    Disinggung mengenai informasi lambatnya hasil autopsi dari RSUD Karawang. Pihaknya sebagai Penasehat Hukum (PH) sangat kecewa dan mempertanyakan sampai detik ini belum ada kabar pasti terkait kejelasan hasil autopsi. 


    "Sudah kurang lebih 21 hari autopsi hasilnya belum ada informasi atau kabar dari pihak Rumah Sakit yang diterima ke pihak kami, biasanya paling lama 1 atau 2 Mingguan, data hasil autopsi itu sudah dapat diketahui," terang Abi.


    Di tempat yang sama ditambahkan Penasehat Hukum Korban, Aden Sinaga, S.H, mempertanyakan kejelasan indikasi kejanggalan yang terjadi di Ponpes, terkait penanganan jenazah santri yang meninggal dunia tersebut.


    "Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak Ponpes antara lain melakukan rawat inap selama 3 hari, apa memang prosedur penanganan sakit seperti itu, terus punya izin tidak untuk rawat inap," ucapnya.


    Ia juga meminta kejelasan pihak petugas kesehatan dari klinik Ponpes melalui rekam medis kira-kira obat-obatan apa yang diberikan ketika dikasih sama perawat.


    Selain itu kata dia, setelah ditetapkan meninggal dunia si jenazah sudah selesai dimandikan, dikapani dan bahkan disolatkan. Pihak keluarga ahli waris tidak berikan kuasa untuk pemulasaraan jenazah.


    "Apa memang prosedur penanganannya seperti itu, ini harus ada penjelasan oleh pihak Ponpes, kenapa hal-hal tersebut bisa  dilakukan," ujarnya. [Sukarya]

    Kolom netizen

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah: 153)

    Berita Terbaru

    lingkungan

    +