Pengukuhan PD PGMNI Karawang oleh PW PGMNI Jawa Barat. |
KarawangNews.com, - Peran besar guru agama dan guru madrasah turut andil membina akhlak dan mencerdaskan anak bangsa. Bertepatan Hari Guru Nasional (HGN). Pelantikan Pengurus Daerah Punggawa Madrasah Nasional Indonesia (PD.PGMNI) Kabupaten Karawang digelar.
Wahyu, S.Ps.I resmi dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW.PGMNI) Jabar, Ahmad Luthfi, S.Pd.i, untuk masa bakti 2023-2028 dilaksanakan di Aula gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Karawang, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023).
Acara pelantikan ketua dan puluhan pengurus daerah PGMNI se- Kabupaten Karawang tersebut pengukuhannya dihadiri Pengurus Wilayah (PW.PGMNI) Jabar, perwakilan pengurus besar (PB PGMNI) pusat, Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Karawang, Sopian, S.Pd.I,.M.Si dan staf, perwakilan Pengurus dari PCNU Karawang, Perwakilan PGRI beserta jajaran undangan lainnya, juga hadir pengisi acara dalam pembacaan ayat suci Alquran qori terbaik juara tingkat Provinsi Jabar, Hasan Mustopa, M.Pd.
Dalam helaran pelantikan tersebut dengan mengusung tema 'Momentum Perkuat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah.' Namun, pada perhelatan itu dalam pantauan awak media ketidakhadiran perwakilan pemerintah daerah menunjukkan indikasi masih kurangnya perhatian bagi guru-guru madrasah.
Ketua PD PGMNI Kabupaten Karawang, Wahyu mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pengurus daerah dan tamu undangan yang hadir atas partisipasi dan dukungannya.
Ia mengajak setelah dikukuhkannya sejumlah 66 orang pengurus PD PGMNI Kabupaten Karawang, ke depan akan mampu bersinergi dan berjuang bersama untuk mendorong kesejahteraan dan meningkatkan sumber daya manusia guru-guru madrasah yang sebagian masih tertinggal dari guru-guru umum.
Dikatakannya peningkatan mutu kualitas keilmuan guru-guru madrasah harus didorong dan ditingkatkan "Ke depan akan diadakan rutinitas pelatihan-pelatihan guru dan pembinaan bagi guru madrasah dalam rangka meningkatkan Sdm," kata Wahyu.
Selanjutnya, akan mendorong pemerintah untuk peningkatan sarana dan prasarana madrasah yang diketahui masih kurang dukungan pemerintah terhadap peningkatan kualitas sarana pendidikan di sekolah madrasah.
"Lahirnya PGMNI bisa mencoba mendorong pemerintah agar anggaran yang sekian triliun di Apbd, bisa disisihkan sekian persennya untuk infrastruktur madrasah yang selama ini masih kurang perhatian dari pemangku kebijakan di daerah," ungkap dia.
"Padahal madrasah juga memberikan kontribusi besar bagi pendidikan," tandas Wahyu.
Diakuinya untuk sekolah madrasah di Kabupaten Karawang masih belum banyak, dibandingkan Disdik. Untuk sekolah setingkat Aliyah ada 29 sekolah, setingkat Tsanawiyah kurang lebih 70 sekolah, untuk sekolah Ibtidaiyah sebanyak 190 sekolah, dan Raudatul Anfal (RA) untuk setiap kecamatan rata-rata kurang lebih 20 sampai 30 sekolah.
"Alhamdulillah, untuk siswa madrasah keseluruhan kurang lebih mencapai 60 ribu murid, untuk guru pendidiknya mencapai kurang lebih 5200 guru," jelasnya.
Lanjut Ia menuturkan serapan dana pemerintah honor yang terserap melalui kemenag untuk guru madrasah dan guru agama saat ini baru honor daerah (Honda) sejumlah Rp1 juta 200 ribu per tahun.
"Jadi hitungannya Rp 100 ribu per bulan untuk satu tahun Rp1 juta 200 ribu, sangat minim sekali," ucapnya.
Padahal kata Wahyu diketahui APBD Kabupaten Karawang cukup besar di banding Kabupaten yang lain.
Pada waktu yang sama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Karawang, Sopian, S.Pd.I,.M.Si, mengapresiasi karena telah dilaksanakannya pelantikan dan pengukuhan PD PGMNI Kabupaten Karawang, salah satu organisasi guru-guru madrasah di bawah naungan Kementerian Agama.
Ia menegaskan organisasi di Kementerian agama ini banyak tapi bersatu tujuannya untuk mengawal aspirasi para dewan guru terutama guru-guru honorer, di bawah naungan Kemenag yang butuh perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah.
Dijelaskan Sopian, hadirnya PD PGMNI saat ini bukan untuk menjelang pemilihan umum 2024, namun untuk mengawal aspirasi guru-guru madrasah.
"PD PGMNI harus netral jangan terlibat politik praktis menjelang Pemilu 2024," tegasnya.
Selain itu, Kepala Kanwil Kemenag Karawang juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada pemerintah daerah yang selama ini telah memberikan bantuan ke agama dan keagamaan, kendati demikian Ia menyoroti berkurangnya dorongan pemerintah daerah terhadap kegiatan pendidikan di bawah naungan Kemenag. Bukannya meningkat malah berkurang.
"Karena hal itu, kami bukan menuntut tapi mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah, kembali lebih baik lagi," tandasnya. [Sukarya]