 |
| Budi Hermawan, M.Pd. |
KarawangNews.com - Adanya ulah individu atau kelompok yang mengaku-aku wartawan dengan modus tertentu mendapat sorotan pemberitaan insan pers dan pemerhati Jurnalis di Karawang.
Terkait hal tersebut mendapat respons tegas dari Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, Budi Hermawan, M.Pd.
Menurut Budi Hermawan, kejadian ini merupakan tantangan, dan standar minimal untuk mengidentifikasi wartawan seharusnya dapat dilihat dari keberadaan kartu pers.
Jika seseorang memiliki kartu anggota pers dan ada medianya, itu berarti resmi. Namun, jika tidak memiliki kartu, maka dapat dianggap sebagai orang yang sekadar mengaku-aku.
"Saran saya, perlakukan dengan santun namun lakukan klarifikasi dan penjelasan. Jika hanya mengaku-aku tanpa memberikan kontribusi pada pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, lebih baik diabaikan," ungkap Budi, setelah melantik Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA di salah satu Hotel di Karawang pada Kamis (8/11/ 2023).
Ia menegaskan, pihaknya telah menjalin kerja sama yang intensif dengan Polres Purwakarta, dan kini akan mencoba berkolaborasi dengan Polres Karawang melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) untuk melakukan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
"Saya mendukung ketika teman-teman dari MKKS akan melakukan semacam dialog dengan APH," tegasnya.
Dalam upaya meminimalisir keresahan di sekolah dan melindungi kepala sekolah, Budi Hermawan menyebut bahwa MKKS merupakan organ yang strategis untuk melakukan proses ini.
Langkah-langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini akan diupayakan dengan semangat baru dari MKKS yang baru terbentuk.
Sebelumnya, diberitakan di media ini, Senin (02/11/2023) lalu, beberapa kepala sekolah dan guru di berbagai tingkatan di Kabupaten Karawang, tengah dipusingkan dengan sejumlah oknum yang datang ke sekolah dan mengaku sebagai wartawan.
Pasalnya, mereka kerap melakukan intimidasi menjual berbagai produk, hingga berujung ke arah pemerasan dengan modus akan memberitakan dan melaporkan masalah di sekolah tersebut jika tidak memberikan sejumlah uang.
Sementara, terkait keresahan tersebut di beberapa sekolah di Kabupaten Karawang, aksi tidak terpuji yang diduga dilakukan para pelaku yang mengaku-aku wartawan tersebut, hal itu juga mendapat tanggapan keras dari salah satu wartawan nasional, Dewan Penasehat SMSI Kabupaten Karawang, N. Hartono yang akrab disapa Romo merasa prihatin dengan fenomena tersebut.
Dikatakan N. Hartono,, ia menyebut
aksi para pelaku yang mengaku wartawan itu jelas mencoreng citra profesi wartawan di Karawang.
"Tindakan para pelaku yang tersebut mengaku-ngaku wartawan jelas mencoreng profesi wartawan, bila terbukti ada pemerasan, aksinya itu tidak terpuji, disinyalir bukan wartawan tidak profesional dan tidak menjunjung kode etik jurnalistik," ungkapnya.
Lanjut N. Hartono, seraya menunjukkan pengaduan dari pihak sekolah, juga dirinya mengaku bersama rekan media di Karawang, menegur langsung para pelaku yang tertangkap basah.
Ia juga menyarankan, bila merugikan pihak sekolah silahkan lanjutkan untuk menempuh jalur hukum.
"Si pelaku, coba diingatkan, ditegur langsung bersama rekan media di Karawang, di salah satu sekolah mengingatkan mereka dan menekankan agar hentikan, tindakan mereka itu tidak baik dan sangat meresahkan," jelasnya. [Sukarya]
