Foto : Kabid Dikdas Disdikpora Karawang, berikan penjelasan sudah menegur pemborongnya agar segera memperbaiki. |
KarawangNews.com - Belum diresmikan dinilai janggal oleh warga, gedung SMPN 3 Tirtamulya dinding retak-retak, keramik Nat renggang dan pecah, proyek 6 Ruang Kelas Baru (Rkb) tahun anggaran 2023, yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp1.499.830.900.00 dari APBD 2 Kabupaten Karawang. Tidak berkualitas.
Hal tersebut dikemukakan warga dan menjadi sorotan masyarakat setempat, seperti ditemukannya banyak titik retakan di dinding dan lantai keramik renggang dan pecah, penggunaan material terindikasi tidak sesuai spek dan diduga jasa pengusaha pelaksana teknis tidak layak.
" Pekerjaan seperti itu, perlu dipertanyakan siapa yang bertanggung jawab?. Dengan penggunaan anggaran negara yang cukup besar, uang rakyat, disinyalir tidak menjalankan proyek sebagaimana mestinya," masih dikatakan RB (45) yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (3/10/2023).
Lanjut RB mengatakan, kami sebagai masyarakat merasa prihatin dan menyesalkan kenapa itu bisa terjadi, dengan dalih apapun si pengusaha, seharusnya aparat penegak hukum jangan tutup mata," tandasnya.
Terpisah, ditemui di kantornya, Senin (2/10). Kabid Dikdas Disdikpora Karawang, Yani Maryani sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (Kpa), menyampaikan pembelaan, dirinya mengaku telah melakukan pengecekan. Waktu awal sudah dicek sebanyak 6 ruang kelas baru, belum ada yang retak-retak, kata dia. Setelah mendapat informasi dari pemberitaan media online. Dirinya sudah menegur pemborong agar segera memperbaiki ruang kelas baru gedung SMPN 3 Tirtamulya, dikarenakan masih dalam tahap pemeliharaan.
" Awalnya waktu saya melihat kesitu, ada 6 ruang kelas tidak ada yang retak-retak, " terangnya.
Selanjutnya, perkiraan Yani Maryani mengatakan, kemungkinan cuaca ekstrem, jadi salah satu penyebab dinding retak-retak dan lantai renggang.
" Masih ada waktu belum selesai, masih ada tahap pemeliharaan, kalau kesitu pengusaha pemborong masih tanggung jawab," kata dia.
" Saya sudah memerintahkan pemborong gedung sekolah tersebut, agar segera memperbaikinya," pungkas Yani Maryani. (sky)