Foto : Unjuk rasa di bendungan Situ Dam the power of emak-emak Desa Barugbug, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang. |
KarawangNews.com, - Dikeluhkan warga yang sudah tidak tahan, aliran air hitam berbau menyengat di sungai Cilamaya, memaksa ratusan masyarakat dan Karang Taruna tumpah ruah menyuarakan unjuk rasa di bendungan Situ Dam Desa Barugbug, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut terjadi setelah puluhan tahun air sungai Cilamaya yang jadi kebutuhan warga kini sudah tidak bisa digunakan lagi bahkan menghitam dan berbau.
Dampak lingkungan yang sekarang dirasakan warga Situ Dam sudah belasan tahun berlalu tidak ada solusi.
" Dulu, air sungai Cilamaya itu bersih, oleh warga biasa dipakai mandi dan mencuci, airnya jernih sampai kerang di bawah pun terlihat," ungkap Budi (43) warga sekitar menyampaikan kepada awak media, Minggu (24/9/2023).
" Kini sudah tidak bisa digunakan lagi air sungai Cilamaya yang berada di bendungan Situ Dam Barugbug, sangat bau bahkan pedih di mata," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama aksi unjuk rasa gabungan berbagai elemen masyarakat, aparatur Desa Barugbug dan kecamatan Jatisari dikawal pengamanan TNI-Polri.
Karang Taruna dan aktivis lingkungan dari Pordas turut bersuara lantang, memprotes ketidakadilan dampak lingkungan yang dirasakan masyarakat terdampak di aliran sungai Cilamaya, Karawang.
Menurut keterangan salah satu aktivis lingkungan juga Karang Taruna Kecamatan Jatisari, KL (36) mengatakan, ada kurang lebih 56 perusahaan di Kabupaten Perwakarta di atas hulu sungai diduga membuang air limbah pabrik mengalir masuk ke Situ Dam aliran sungai Cilamaya di wilayah Kabupaten Karawang.
Hal senada dengan keras dilontarkan pengunjuk rasa, pada saat orasi dari Aktivis lingkungan Pordas dan Karang Taruna mengatakan," diduga ada kejahatan lingkungan yang berdampak terhadap masyarakat, sekarang ini air sungai Cilamaya hitam berbau dan sangat menyengat, Pemkab Karawang seolah tidak berdaya," tegasnya.
" Perlu pembuktian dari pihak dinas terkait agar terbukti air hitam di sungai Cilamaya diduga terdampak dari polutan limbah pabrik, bila jelas terbukti pelaku kejahatan lingkungan itu, Aph diminta menindak tegas," tandasnya.
Ditimpali the power of emak-emak sebut saja, Obet (45) penuh ekspresi, meluapkan kekecewaan kepada pemerintah yang dianggap kehadirannya tidak ada.
" Dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan kemanakah pemerintah? " ucapnya.
" Kalau dulu air sungai ini bersih bisa di pakai mandi, lihat tuh, orang-orang yang tidak punya mandi sampai pake air limbah, kemana pemerintah, kemana?," cetusnya. (sky)