Petani ke sawah. Foto dok KarawangNews.com |
KarawangNews.com - Menjelang musim tanam kemarau, Pupuk Kujang menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Wilayah Karawang sebanyak 5.478,6 Ton.
Jumlah pupuk itu sesuai penugasan pemerintah dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Selasa, 13 Mei 2023, stok tersebut terdiri dari urea sebanyak 4.200,6 ton atau 218 persen dari stok minimum.
Sedangkan, pupuk NPK mencapai 1.407,3 ton atau 113 persen dari stok minimum yang ditugaskan pemerintah dan pupuk organik sebanyak 223 ton.
“Stok pupuk tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua pekan kedepan,” ujar VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Andi Komara, Jumat (14/6/2023).
Adapun di Jawa Barat, secara total, stok pupuk mencapai 107.340,2 Ton, terdiri dari urea sebanyak 73.154,8 ton atau 338 persen dari stok minimum.
Sementara, pupuk NPK mencapai 12.039 ton atau 275 persen dari stok minimum yang ditugaskan pemerintah dan pupuk organik sebanyak 1.056,1 persen.
Sedangkan di Provinsi Banten, secara total, stok pupuk mencapai 15.710,5 Ton, terdiri dari urea sebanyak 10.389,2 ton atau 309 persen dari stok minimum.
Kemudian, pupuk NPK mencapai 5.321,3 ton atau 298 persen dari stok minimum yang ditugaskan pemerintah.
Pemerintah telah mengatur mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi melalui Peraturan Menteri Perdagangan nomor 4 tahun 2023.
Dalam aturan itu BUMN pupuk dan anak perusahaannya wajib memenuhi kebutuhan pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu, kebutuhan pupuk subsidi dalam satu tahun telah ditetapkan melalui SK Alokasi di setiap provinsi hingga kabupaten/ kota.
Di Jawa Barat misalnya, berdasarkan SK Alokasi tahun 2023, telah ditetapkan kebutuhan pupuk subsidi petani sebanyak 942.508 ton, terdiri dari Pupuk Urea sebanyak 603.137 ton, NPK sebanyak 338.690 dan NPK Khusus sebanyak 681 ton.
Sedangkan, di Provinsi Banten, berdasarkan SK Alokasi, telah ditetapkan kebutuhan pupuk bresubsidi tahun 2023 sebanyak 168.805 ton terdiri dari Pupuk Urea sebanyak 111.445 ton, NPK sebanyak 56.284 ton dan NPK Khusus sebanyak 1076 ton.
Sebagai produsen yang bertanggung jawab mendistribusikan pupuk subsidi di dua provinsi tersebut, Pupuk Kujang wajib memenuhi alokasi tersebut di tahun 2023.
Seluruh pupuk subsidi ini merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 10 tahun 2022.
Berdasarkan aturan itu, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-Alokasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simulthan) menggarap lahan maksimal dua hektare dan menggunakan kartu tani, untuk wilayah tertentu.
Dijelaskan Andi, petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.
Diketahui, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao dan kopi.
"Sembilan komoditas ini merupakan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi,” ungkapnya.
Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS).
Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.
Melalui aplikasi tersebut, Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas, diantaranya 4 unit pengantongan, enam unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor.
“Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor,” kata Andi (hl/KP)