KarawangNews.com - Peristiwa penganiayaan terjadi lagi pada siswa SMK Muhammadiyah Cikampek pada hari Sabtu (04/03/2023) kemarin, di Jalan Karang Salam, Desa Pucung Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Korban inisial M, salah seorang kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang hendak bersekolah babak belur dipukuli 2 orang pemuda hingga hidungnya bercucuran darah dan mukanya memar.
Diduga, kedua orang pemuda pelaku penganiayaan tersebut menggunakan motor dinas polisi berplat nomor 36013-35 dan pelaku juga mengaku sebagai anak dari anggota kepolisian.
Tokoh Muhammadiyah Karawang Utara, Samsuddin KMD saat di hubungi oleh KarawangNews merasa geram atas tindakan penganiyaan yang terjadi.
Samsuddin mengecam kekerasan yang dilakukan kedua orang pelaku pemukulan dan tindakan arogansi pelaku yang mengaku-ngaku sebagai anak anggota kepolisian.
"Apapun motifnya pelaku, penganiayaan itu tidak dibenarkan. Apalagi, katanya ini hanya masalah motornya kesalip," terang Samsudin.
Dikatakan pria yang juga menjabat Sekjen Gibas Cinta Damai Distrik Karawang ini, korban merupakan anak berusia di bawah umur. Hal ini tentunya bisa menimbulkan trauma terhadap si korban di kemudian hari.
"Seharusnya sebagai anak dari pengayom masyarakat itu memberikan contoh yang baik, bukan malah sebaliknya menjadi arogan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Samsuddin berencana melaporkan kejadian tersebut ke Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementrian PPPA RI. Dikatakannya, para pelaku nantinya dapat dikenai pasal 80 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun penjara.
"Kami percaya Polres Karawang akan menangani kasus ini secara profesional dan menindak pelaku secara tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan menjatuhkan hukuman yang sesuai sehingga aksi kekerasan terhadap siswa tidak terjadi lagi," tukasnya. [Yoz]
