KarawangNews.com, KARAWANG - Webinar yang merupakan acara pamungkas Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNSIKA tahun ini, bertemakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), rampung digelar beberapa waktu lalu, (27/12/2021).
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Mahasiswa KKN yang menamakan dirinya Kelompok KKN Moderat. Para mahasiswa ini sudah merampungkan seluruh rangkaian kegiatan KKN-nya dengan acara penutup, menyelenggarakan Webinar "Penyuluhan dan Pembinaan Manajemen Komunikasi Pengembangan Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama yang Berdaya Saing Global di Kabupaten Karawang".
Deni Hardianto, Koordinator Tim KKN mengatakan bahwa kegiatan Webinar ini menjadi kegiatan pamungkas sekaligus merupakan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan selama periode KKN. Ia menambahkan bahwa kegiatan webinar ini sebagai sarana penyebarluasan paham moderasi.
"Kami ingin menjadi salah satu pilar generasi muda yang menumbuhkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia khususnya di Kabupaten Karawang dengan cara menyebarluaskan dan mengimplementasikan paham-paham moderasi beragama tersebut," katanya.
Sementara itu DPL kelompok KKN moderat, Dr. H. Acep Nurlaeli, M.Ag sangat mengapresiasi kepada para narasumber yang sudah hadir untuk mengisi materi. Ia sangat berterimakasih kepada ketua LPPM unsika yang sudah membuka kegiatan webinar ini, kemudian para narasumber yang sudah bersedia mengisi acara, baik dari Kasi PD Pontren Kemenag Karawang, Ketua FKUB, Dosen FKIP Unsika, kemudian Pemdes Rengasdengklok Selatan, serta para tokoh Lintas Agama yang hadir di acara tersebut.
Acep berpesan penyebarluasan pemahaman moderasi ini harus menjadi PR bagi semua pihak.
"Moderasi beragama adalah tanggungjawab kita bersama, moderasi beragama tidak mungkin berhasil menciptakan kerukunan kalau hanya dilakukan oleh perorangan atau institusi tertentu saja," tandasnya.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Karawang agar bersama-sama menyebarluaskan paham-paham moderasi ini, supaya dapat tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam beragama di Kabupaten Karawang.
"Kita perlu bekerja sama dan saling bergandengan tangan. Masalah toleransi ini PR kita bersama, jangan sampai paham-paham intoleran dibiarkan tumbuh berkembang, khususnya dikalangan milenial di Kabupaten Karawang," tutupnya. (dni/red)
