BANDUNG, KarawangNews.com - Selasa (27/4/2021), Lokalate, brand kopi kekinian asli Indonesia mengadakan gerakan #SobatMelekInklusif yang bertujuan untuk mengajak anak muda Indonesia agar semakin melek dengan isu inklusivitas, termasuk difabel.
Melalui gerakan #SobatMelekInklusif, Lokalate berharap dapat membangun semangat inklusif di kalangan anak muda, serta meningkatkan kepedulian bagi teman-teman difabel yang terdampak pandemi Covid-19.
Brand Manager Lokalate Jesaya Christian menjelaskan, ada dua gerakan #SobatMelekInklusif. Pertama, yaitu program ‘Lokalate Inclusive Entrepreneurship’ yang merupakan program pendampingan bisnis dan mentoring bagi café-café difabel di Indonesia yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi corona.
Kedua, Lokalate juga mendukung kampanye crowdfunding ‘Ramadan Difabel Berdaya’, sebuah gerakan Top Up Donation berkolaborasi bersama Kitabisa.com dalam rangka Hari Donasi Online Nasional (Hardolnas) tahun 2021, untuk mengajak masyarakat berdonasi bagi teman-teman pedagang difabel.
Kata Jaseya, masa pandemi Covid-19 ini memiliki dampak yang sangat besar, termasuk teman-teman difabel. Di masa penuh tantangan ini, Lokalate sangat terinspirasi dari semangat teman-teman difabel yang terus berusaha bertahan di masa pandemi.
"Dan inilah, mengapa kami tergerak untuk mengadakan gerakan #SobatMelekInklusif, untuk mengajak anak muda Indonesia menumbuhkan nilai-nilai inklusif dan peduli bagi teman-teman difabel dalam berbagai bentuk,” jelasnya.
Sejak awal tahun 2021, kata Jaseya, Lokalate berkolaborasi dengan berbagai komunitas difabel dan menjalankan Inclusive Entrepreneurship Program bagi café-café difabel. Melalui pendampingan dan mentoring ini, harapannya, teman-teman difabel bisa terbantu secara bisnis.
"Sehingga makin dikenal banyak orang dan membantu memulihkan kondisi ekonomi mereka, serta menginspirasi anak-anak muda untuk mendukung komunitas difabel di lingkungan mereka," akunya.
Kata dia, dukungan yang dilakukan Lokalate meliputi pendampingan dan mentoring sisi bisnis, manajemen operasi, service excellence, product development, promosi menggunakan media sosial, pendaftaran di aplikasi layanan pemesanan makanan minuman secara online, serta endorsement oleh influencer dan food blogger.
Disebutkan Jaseya, salah satu café yang tergabung dalam program ini, Café More Bandung, sebuah café yang berlokasi di Jalan Padjajaran Bandung dan merupakan bagian dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Difabel Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung.
Lebih lanjut Jaseya mengatakan, pada awal masa pandemi corona, omset Café More cukup terdampak, dengan perkiraan pemasukan sekitar Rp 145.000 per minggu.
"Setelah mendapatkan pendampingan dari Lokalate Inclusive Entrepreneurship Program, Café More saat ini menerima kenaikan omset cukup signifikan, yakni sekitar 13 kali lipat atau sekitar Rp 2.000.000 per minggu," terang Jaseya.
Sementara itu, seorang barista Café More yang merupakan penyandang difabel sensorik netra, Sri Ayu, yang juga penerima Lokalate Inclusive Entrepreneurship Program mengatakan, selama pandemi corona, berdampak penurunan pemasukan yang cukup signifikan.
"Kami bersyukur atas kepedulian dan dukungan dari tim Lokalate di Bandung dalam melakukan program pendampingan dan mentoring bisnis bagi kami," jelasnya.
Selain Café More Bandung, Lokalate juga memberdayakan café di wilayah lainnya, misalnya Kito Rato Coffee oleh Komunitas Difabel Kita Setara Indonesia di Tangerang.
Rencananya, Lokalate akan melakukan pendampingan dan mentoring bisnis bagi café difabel di area lain seperti di DAP Cooking dan Dapur Cinta Tuli Tangerang, SunyiHouse of Coffee & Hope Jakarta, Kopi Tuli Depok, Cupable Coffee Yogaykarta, PSLD Unesa Surabaya, Rumah Kreatif Pintar Banjarmasin, Inbis Permata Bunda Bontang, Rumah Bisabilitas Denpasar, Kedai Koliong Pekanbaru dan Donat Tuli Makassar. [rls/bim]