LEMAHABANG, KarawangNews.com - Panitia 11 Desa Karyamukti, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang membantah terkait info yang beredar di media sosial terkait harga seragam Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pilkades Karyamukti yang nilainya cukup fantastis.
Ketua Pansel Desa Karyamukti, Suryadiningrat, SH menjelaskan soal postingan yang diunggah oleh salah satu KPPS di media sosial tersebut murni adalah kesalahpahaman dalam menafsirkan soal harga baju yang tertera di price-list yang ada.
"Kita juga baru ngeh, karena pada saat bimtek beberapa hari lalu, sekalian memang
pembagian baju seragam untuk KPPS juga. Ketika rame-rame, baru kita liat kembali list harga yang tertera. Ternyata, waduhh Rp 399 ribu, hampir Rp 400 ribu," jelasnya agak kaget ketika ditemui awak media di ruang kerjanya pada Kamis, (18/3/2021).
Surya menegaskan terkait info harga seragam KPPS di Desa Karyamukti yang mencapai Rp 400 ribu, adalah tidak benar, karena jika seragam tersebut seharga seperti yang ramai-ramai diberitakan, 15 TPS dikali 6 orang. 90 orang dikali Rp 400 ribu, total jumlahnya mencapai Rp 36 juta.
"Kalau untuk pengadaan seragamnya saja sejumlah itu. Belum untuk tahapan, ATK, surat suara dan lain-lain. Logikanya, uangnya darimana?" ujar Surya, mempertanyakan.
Ia menambahkan, dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah dibuat dan direvisi sampai dua kali tersebut. Untuk seragam, dianggarkan pagu untuk kemeja 90 orang KPPS sebesar 100 ribu rupiah. Kemudian untuk pembelanjaan baju seragam, untuk KPPS sendiri memang sudah terima jadi. Dari pagu yang dianggarkan, panitia sudah mensosialisasikan jauh-jauh hari sejak sebelum KPPS ini dibentuk.
"Sebetulnya gini, perbedaan harga baju yang tertera dengan harga asli sebetulnya sudah lumrah. Kalo misal kita belanja pakaian di pasar, biasanya juga seperti itu. Yang terpenting bagi kita adalah harganya sesuai. Hanya, kenapa ini bisa sampai booming, ya karena momennya terkait Pilkades," tandas Surya.
Berdasarkan penelusuran pihaknya ke KPPS yang memposting hal tersebut. Ia mengatakan, dari yang bersangkutan, menegaskan tidak ada maksud apa-apa dari postingan tersebut. Oleh sebab itu, dirinya menyayangkan informasi ini kemudian menjadi ramai, dan menimbulkan kegaduhan ditengah persiapan Pilkades yang tinggal menghitung hari.
"Hal ini jadinya agak mengganggu fokus kerja dari temen-temen panitia di Desa. Walaupun memang dalam prosesnya banyak dinamika yang terjadi. Ya, mungkin termasuk soal ini. (seragam, red)," ungkap Surya. [yoz]