KARAWANG – Lembaga rintisan yang digaet PKS untuk mendukung proses hitung cepat suara pada Pilkada Karawang 2020 tanggal 9 Desember 2020 lalu menjanjikan margin error maksimal hanya 1% saja.
Padahal lembaga survey lain atau sejenis yang sudah lebih dulu berkiprah di ranah tersebut rata-rata menjanjikan mergin eror pada rekapitulasi hitung cepat suara pilkada rata-rata 2% bahkan lebih.
Disampaikan Eden Kusnaedi, SE, CEO STAR Institute, pihaknya telah menguji berkali – kali dan memiliki pengalaman dibidangnya sejak bertahun – tahun lalu, sebelum akhirnya merintis STAR Institute.
"Kami memiliki sumber daya yang professional pada bidang tersebut, meskipun merupakan lembaga rintisan, namun pengalaman kami lebih dari sepuluh tahun dalam bidang Strategi, Teknologi, Akselerasi dan Riset," katanya, Jum'at (11/12/2020).
Di Pilkada Karawang 9 Desember 2020 kemarin, pada proses rekapitulasi hitung cepat yang dilakukan oleh PKS sebagai partai pengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Cellica – Aep, STAR Institute berkolaborasi untuk mendukung proses perhitungan cepat tersebut lebih cepat dan akurat.
"Dengan menggunakan 200 TPS sebagai Primary Sampling Unit secara acak sebagai proxy pengambilan sample, pada dasarnya sample kita itu respondennya adalah pemilih . Jika dirata-ratakan per TPS 300 Suara atau Pemilih dikali 200 TPS artinya sama dengan 60.000 suara, maka sebanyak itulah responden kita," kata Eden.
Eden menjelaskan, pihaknya memilih PKS karena akan sangat diuntungkan karena akurasi akan lebih tinggi dan proses penghitungan suara akan lebih cepat bahkan pada proses real count.
"Sebagaimana yang diketahui bahwa PKS juga sebenarnya memiliki sisi keunggulan yang tidak dimiliki partai lain adalah pada ketelitian proses hitung suara dan loyalitas saksi TPS yang dimilikinya. Hal tersebut merupakan sisi yang menguntungkan bagi kami, karena akan menambah tingkat akurasi dan kecepatan data pada tingkat maksimal," tandasnya.
Sementara itu, Dedi Sudrajat, Ketua DPD PKS Karawang menjelaskan bahwa pihaknya merasa terbantu dengan dukungan STAR Institute.
"STAR Istitute memiliki sumber daya yang mumpuni untuk bersinergi dengan kami (PKS), dukungan dari sisi teknologi yang dimilikinya membuat penghitungan cepat suara bahkan realcount selesai di hari yang sama saat Pilkada," terangnya.
Masih dijelaskan Dedi, PKS memiliki saksi sesuai dengan jumlah TPS yang ada di Karawang, yakni 4.451 TPS yang bertugas untuk memastikan hasil akhir penghitungan suara di TPS dapat diketahui secara akurat.
"Data dari saksi PKS ditunjang dengan teknologi berbasis IT yang dimiliki STAR Institute membuat para saksi lebih mudah melaporkan hasil suara dan lebih cepat diproses datanya untuk kemudian di publikasikan," tandasnya.
Di sisi lain, Ir. H. Abdul Hadi Wijaya, M.Sc yang merupakan Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat menyampaikan apresiasinya pada kesempatan Talkshow yang digelar secara live oleh PKS Karawang disaat yang bersamaan dengan penghitungan cepat suara Pilkada Karawang 2020.
"Jika pada Pilkada sebelumnya, kami melakukannya secara manual dan membutuhkan waktu setidaknya 2 hari, Pilkada saat ini rekapitulasi penghitungan suara cepat bahkan realcount sekaligus dapat selesai di hari yang sama dengan Pilkada berkat dukungan STAR Institute," katanya.
Diharapkan Abdul Hadi, kerjasama positif ini dapat dilanjutkan pada Kerjasama lainnya agar ada proses upgrade pada prosesnya sehingga hasilnya lebih optimal.
"Semoga kerjasama positif ini juga dapat dilakukah oleh DPD PKS daerah lain, bahkan pihak lain sekalipun diluar PKS agar STAR Institute ini menjadi trend positif dalam bidangnya," pungkasnya. (yoz)