KARAWANG, KarawangNews.com - Data Konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Karawang terus meningkat setiap harinya, berdasarkan infografis yang di tampilkan di media sosial satgas Covid-19 Karawang dan Diskominfo per hari Senin (23/11/2020) sebanyak 2.399.
Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Karawang sebagai salah satu Pemantau Pemilukada memberikan tanggapannya mengenai fenomena meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 yang terus meningkat.
Berdasarkan pengamatan DEEP Karawang di lapangan, kerumunan saat kampanye bisa saja menyumbang peningkatan jumlah konfirmasi Covid-19.
"Berdasar pantauan tim kami di lapangan selama masa kampanye ini, memang hampir semua paslon sulit menerapkan protokol kesehatan yang telah di tetapkan, terutama mengenai pembatasan jumlah peserta sosialisasi dan mengenai jaga jarak," terang Gustiawan Koordinator DEEP Kabupaten Karawang, saat ditemui Selasa (24/11/2020).
Menurutnya, berdasrkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2020 peserta yang hadir dalam dialog/tatap muka dibatasi jumlahnya. Di PKPU Nomor 11 Tahun 2020 pasal 58 Ayat 1 Huruf a, jelas disebutkan, peserta dialog tatap muka maksimal 50 orang dan itu sudah termasuk panitia dengan jarak antar peserta minimal 1 meter, hal ini tentunya harus di patuhi oleh setiap paslon ataupun tim kampanye.
Menurut Gusti, pihaknya khawatir meningkatnya angka Konfirmasi Covid-19 ini ada sumbangsih dari kegiatan kampanye tersebut. Meski memang tidak dijelaskan secara rinci mengenai kluster apa yang menyumbang angka tersebut, tapi melihat fenomena kampanye yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
"Kami curiga peningkatan jumlah itu ada hubungannya dengan kerumunan pada masa kampanye, sebab jika di lihat dari data yang ada, peningkatan signifikan itu terjadi setelah masa kampanye sejak 26 September lalu," bebernya, menyebutkan peningkatan kasus konfirmasi cukup melonjak setiap harinya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Bawaslu Kabupaten Karawang untuk lebih tegas mengawasi jalannya kampanye yang di lakukan oleh para paslon dan tim.
Pihaknya meminta Bawaslu lebih tegas dan agresif dalam menerapkan aturan, walau kami tahu terkait pelanggaran prokes Covid-19 Bawaslu sudah mengeluarkan Surat Peringatan yang cukup banyak sekitar 27-an surat, namun ternyata hal ini tidak membuat para Paslon sadar akan pentingnya menerapkan prokes dalam setiap kampanye mereka.
"Jika kita lihat, bahkan para paslon banyak yang asyik berfoto bersama masyarakat dengan tidak menjaga jarak bahkan berpelukan", sesal Gusti
Selain meminta Bawaslu bertindak lebih tegas, Gusti berharap setiap Paslon termasuk team kampanye untuk sama-sama sadar saat ini dalam kondisi yang tidak Normal, sehingga memerlukan kebijaksanaan dari semua pihak, euforia dalam kampanye memang sudah menjadi hal biasa, namun kondisi sekarang berbeda.
Pemilu ini, kata Gusti, memang disebut sebagai pesta, yang artinya suka cita dan kegembiraan semua pihak, namun dengan kondisi yang serba terbatas ini, semua pihak terutama paslon harus sadar dan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga dan menerapkan protokol kesehatan.
"Mereka adalah calon pemimpin yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada rakyat, bukan sebaliknya mengabaikan protokol kesehatan yang telah di tetapkan oleh pemerintah," jelS Gusti. [rls/yza]