KARAWANG, KarawangNews.com - Polisi menangkap remaja 19 tahun berinisial US, tiga hari setelah dia membunuh temannya SJ (17) di Stasiun KA Cikampek, pembunuhan ini didasari rebutan lem aibon yang digunakan keduanya untuk mabuk-mabukan.
Pelaku ditangkap di Cikampek, Selasa (11/2/2020) setelah dia kabur usai menghabisi nyawa temannya pada Jumat (7/2/2020) pukul 21.10 WIB, pembunuhan ini diketahui oleh masinis KA yang melintas.
"Hasil otopsi, korban meninggal akibat pukulan di bagian kepala dan akibat jeratan di leher menggunakan ikat pinggang," kata Kapolres Karawang, AKBP Arif Rachman Arifin, Senin (17/2/2020) siang.
Sebagai barang bukti, polisi menemukan sejumlah batu, ikat pinggang yang digunakan pelaku menjerat leher korban dan lima lem aibon di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Disebutkan Kapolres, pelaku adalah gelandangan di kolong jembatan Cikampek, kesehariannya sebagai pengamen jalanan dan pengakuan ibunya pelaku tak pernah pulang ke rumahnya di Purwakarta, pelaku kabur dari rumah sejak kecil.
"Setelah kami tangkap dan dibawa ke rumahnya di Purwakarta, ibunya menangis bahagia, karena melihat anaknya yang sudah besar, tercampur tangisan sedih, karena anaknya jadi tersangka pembunuhan," kata Kapolres. (spn)
Pelaku ditangkap di Cikampek, Selasa (11/2/2020) setelah dia kabur usai menghabisi nyawa temannya pada Jumat (7/2/2020) pukul 21.10 WIB, pembunuhan ini diketahui oleh masinis KA yang melintas.
"Hasil otopsi, korban meninggal akibat pukulan di bagian kepala dan akibat jeratan di leher menggunakan ikat pinggang," kata Kapolres Karawang, AKBP Arif Rachman Arifin, Senin (17/2/2020) siang.
Sebagai barang bukti, polisi menemukan sejumlah batu, ikat pinggang yang digunakan pelaku menjerat leher korban dan lima lem aibon di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Disebutkan Kapolres, pelaku adalah gelandangan di kolong jembatan Cikampek, kesehariannya sebagai pengamen jalanan dan pengakuan ibunya pelaku tak pernah pulang ke rumahnya di Purwakarta, pelaku kabur dari rumah sejak kecil.
"Setelah kami tangkap dan dibawa ke rumahnya di Purwakarta, ibunya menangis bahagia, karena melihat anaknya yang sudah besar, tercampur tangisan sedih, karena anaknya jadi tersangka pembunuhan," kata Kapolres. (spn)