OPINI
Oleh: Kanti Rahmillah, M.Si
Praktisi Pendidikan
Jumat (10/1/2020)
PROBLEMATIKA yang akut, telah menyelimuti negeri ini. Defisit BPJS, disikapi dengan naiknya premi serta berkurangnya pelayanan. Pendidikan hanya menghasilkan Sumber Daya Manusia yang dipesan sejumlah korporasi, SDM mandul kreasi, infrasturuktur sekolah yang nyaris tak terperhatikan, apalagi gaji guru honorer yang mengkhawatirkan.
Jutaan orang kelaparan dan ribuan anak mengalami stunting akibat kemiskinan, telah menambah deret luka bangsa ini.
Perekonomian yang dijanjikan di atas 8 persen, nihil, hanya bergerak di angka 5. Gelombang PHK besar-besaran, malah dibalas dengan kebijakan yang mempermudah tenaga kerja asing masuk.
Belum lagi liberalisasi semakin menghancurkan generasi dan keluarga. Kenakalan remaja semakin memprihatinkan. Indonesia kini berada dalam kerusakan yang berat. Bagaimana dengan Karawang? Sama saja.
Menurut Ustdzah Umi Hamzah dari Karawang, penyebab kerusakan yang terjadi di negeri ini, khususnya di Karawang, telah Allah SWT jelaskan dalam Al Quran, telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS: Ar-rum, 41)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kerusakan yang terjadi adalah ulah dari tangan manusia itu sendiri. Kemaksiatan manusia lah yang menyebabkan negeri ini terus dirundung pilu. Lanjutnya, Umi Hamzah menjelaskan bahwa Kemaksiatan yang efeknya besar tentu dilakukan oleh penguasa.
"Negara telah berubah menjadi Perusahaan Besar dan menjadi instrument kepentingan bisnis, inilah negara korporatokrasi," ucap Umi Hamzah di Pertemuan Tokoh, 29 Desember 2019.
Sungguh ini adalah musibah yang menimpa Indonesia, Ustadzah Mumuh menambahkan, bahwa dalam surat Al Baqoroh ayat 208, telah dijelaskan, sesungguhnya, Indonesia akan terhindar dari musibah jika menerapkan aturan Islam secara kaffah.
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" (QS: Al Baqoroh)
Namun, sekarang ini syariah kaffah yang bersumber dari Allah SWT sedang difitnah, tuduhannya pun keji dan tanpa dalil, lalu Ustdzah Mumun merinci tuduhan apa saja yang dialamatkan pada kaum muslim, yaitu radikalisme, intoleran, pemecah belah bangasa.
"Terima ga Bu, kita dituduh seperti ini?" Ustdzah Mumuh lagi-lagi melontarkan pertanyaan. Dijawab serempak oleh audiens "Tidak terima".
Jika tidak terima, berarti penguasa sedang menjadikan Islam sebagai kambing hitam atas kerusakan yang dilakukan mereka sendiri. Oleh karena itu, mari kita sampaikan kebenarannya.
Mari kita pelajari Islam dengan kaffah, syariat Allah SWT, bukan hanya melulu mengurusi urusan shalat, dari bangun tidur hingga bangun negara, telah Allah siapkan seperangkat aturannya.
Diakhir acara, Ustadzah Mumuh mengajak para peserta untuk berjuang bersama-sama dalam memperjuangkan syariah kaffah. Agar negeri ini terbebas dari kerusakan dan tentunya menjadi negeri yang berlimpah rahmat dari Allah SWT. (***)