KARAWANG, KarawangNews.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang menggandeng swasta mengelola sampah Refuse Derived Fuel (RDF) menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara, kalori RDF sebesar 47, setara batu bara kelas 2 atau kelas 3.
Kepala DLHK Karawang, Drs. H. Wawan Setiawan menyebutkan, bahan bakar alternatif ini Rp700/Kg, lebih murah dibanding batu bara Rp1.100/Kg. Bahan bakar alternatif ini bisa memasok kebutuhan bahan bakar di 32 perusahaan yang menggunakan broiler atau katel uap untuk tenaga gerak.
"Investor yang telah siap mengolah sampah di kita ini untuk sementara akan mencoba membangun satu line dengan nilai investasi $5 juta, mulai tahun 2020," kata Wawan.
Kapasitas produksi RDF sebanyak 600 ton, yaitu 400 ton sampah basah yang baru diangkut dan 200 tonnya dari sampah yang sudah lama menumpuk di TPA Jalupang. (spn)
Kepala DLHK Karawang, Drs. H. Wawan Setiawan menyebutkan, bahan bakar alternatif ini Rp700/Kg, lebih murah dibanding batu bara Rp1.100/Kg. Bahan bakar alternatif ini bisa memasok kebutuhan bahan bakar di 32 perusahaan yang menggunakan broiler atau katel uap untuk tenaga gerak.
"Investor yang telah siap mengolah sampah di kita ini untuk sementara akan mencoba membangun satu line dengan nilai investasi $5 juta, mulai tahun 2020," kata Wawan.
Kapasitas produksi RDF sebanyak 600 ton, yaitu 400 ton sampah basah yang baru diangkut dan 200 tonnya dari sampah yang sudah lama menumpuk di TPA Jalupang. (spn)