KARAWANG, KarawangNews.com - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang, H. Sopian menyampaikan, fenomena gerhana matahari cincin yang terjadi Kamis (26/12/2019) pukul 12.15 WIB adalah cara Allah SWT menunjukan kekuasaan dan kebesaran-Nya.
"Gerhana matahari ini kejadian alam yang istimewa, ini juga sebagai kesempatan bagi kita sebagai umat muslim untuk melaksanakan sholat gerhana, mengagungkan Allah SWT," kata dia, Kamis pagi.
Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam sangat dianjurkan sholat sunah muakkadah untuk melakukan sholat gerhana.
Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah disebutkan, ketika terjadi gerhana matahari Rasulullah melakukan sholat berjamaah bersama para sahabatnya.
Dalam riwayat Aisyah itu juga disebutkan, Rasul mengerjakan shalat gerhana dua rakaat, tiap rakaat ada dua kali ruku.
Dalam khutbah tersebut, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo'alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari no. 1044).
Rasul menyampaikan hal itu sebagai koreksi atas keyakinan masyarakat Arab pra-Islam yang memahami gerhana sebagai tanda dari kematian dan kelahiran.
Diketahui, pada Kamis siang seluruh masyarakat Indonesia akan menyaksikan fenomena alam langka berupa gerhana matahari cincin, gerhana ini dimulai di Sabang, Aceh, sekitar pukul 10.03 WIB. Sedangkan di Merauke, Papua, menjadi yang terakhir pukul 14.37 WIT.
Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi.
Fenomena ini merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan matahari, bumi, dan bulan. Kerap terjadi pada saat fase bulan baru.
"Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)
Selain melaksanakan shalat Kusuf, umat muslimin juga disunnahkan memperbanyak amalan ibadah di antaranya berdoa, zikir, takbir dan sedekah
Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim). (spn/net)
"Gerhana matahari ini kejadian alam yang istimewa, ini juga sebagai kesempatan bagi kita sebagai umat muslim untuk melaksanakan sholat gerhana, mengagungkan Allah SWT," kata dia, Kamis pagi.
Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam sangat dianjurkan sholat sunah muakkadah untuk melakukan sholat gerhana.
Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah disebutkan, ketika terjadi gerhana matahari Rasulullah melakukan sholat berjamaah bersama para sahabatnya.
Dalam riwayat Aisyah itu juga disebutkan, Rasul mengerjakan shalat gerhana dua rakaat, tiap rakaat ada dua kali ruku.
Dalam khutbah tersebut, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo'alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari no. 1044).
Rasul menyampaikan hal itu sebagai koreksi atas keyakinan masyarakat Arab pra-Islam yang memahami gerhana sebagai tanda dari kematian dan kelahiran.
Diketahui, pada Kamis siang seluruh masyarakat Indonesia akan menyaksikan fenomena alam langka berupa gerhana matahari cincin, gerhana ini dimulai di Sabang, Aceh, sekitar pukul 10.03 WIB. Sedangkan di Merauke, Papua, menjadi yang terakhir pukul 14.37 WIT.
Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi.
Fenomena ini merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan matahari, bumi, dan bulan. Kerap terjadi pada saat fase bulan baru.
"Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)
Selain melaksanakan shalat Kusuf, umat muslimin juga disunnahkan memperbanyak amalan ibadah di antaranya berdoa, zikir, takbir dan sedekah
Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim). (spn/net)