KARAWANG, KarawangNews.com - Pengamalan, penghayatan dan nilai-nilai Pancasila ujung tombaknya di sekolah, guru merupakan sosok utama untuk mewujudkan kedaulatan negara tersebut. Inilah alasan sosialisasi Empat Pilar Kenegaraan yang digelar MPR RI, melibatkan guru-guru.
Hal itu dijelaskan narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Dr. Fauzan Ali Rasyid. M.Si, pada sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang dilakukan Anggota DPR RI, Saan Mustopa, Sabtu (30/11/2019) siang di resto Sindang Reret, Karawang Barat.
Dijelaskan Fauzan, Pancasila sebagai nilai jatidiri bangsa, budaya dan agama harus bisa diterapkan di tatanan sosial masyarakat. Sebab, Pancasila merupakan ideologi bangsa yang kuat, di tengah kebinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Saan Mustopa menjelaskan, fenomena saat ini menunjukkan bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama kemerosotan akhlak dan degradasi wawasan kebangsaan, seperti tercermin dalam perilaku yang lebih mengedepankan nilai-nilai individualisme, pragmatisme dan liberalisme.
Hal ini menggerus nilai-nilai gotong-royong, musyawarah mufakat, toleransi, persatuan dan kesatuan. Maka, 4 Pilar Kebangsaan Indonesia, yaitu Pamcasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus diimplementasikan ke dalam wujud yang lebih kongkrit. Untuk itu, sangat penting mensosialisasikan empat pilar ini kepada para generasi penerus bangsa di sekolah-sekolah.
Di tempat sama, Kepala SMAN 1 Pedes, H. Jaji Hanuji Kartaatmaja menjelaskan, sosialisasi ini akan diterapkan kepada siswanya, juga akan menindaklanjuti beberapa gagasan untuk mengajarkan nilai Pancasila lebih variatif melalui cerdas cermat dan film pendek.
"Kita akan terus melakukan penguatan nilai Pancasila kepada siswa," ujarnya.
Menurutnya, nilai Pancasila di sekolah lebih kuat dibanding di lingkungan sosial lainnya, degradasi Pancasila berangsur terjadi di tengah masyarakat. Untuk itu, sudah menjadi keharusan bagi para pelajar menjaga nilai Pancasila sebagai penguat dan pemersatu bangsa.
Hal itu dijelaskan narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Dr. Fauzan Ali Rasyid. M.Si, pada sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang dilakukan Anggota DPR RI, Saan Mustopa, Sabtu (30/11/2019) siang di resto Sindang Reret, Karawang Barat.
Dijelaskan Fauzan, Pancasila sebagai nilai jatidiri bangsa, budaya dan agama harus bisa diterapkan di tatanan sosial masyarakat. Sebab, Pancasila merupakan ideologi bangsa yang kuat, di tengah kebinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Saan Mustopa menjelaskan, fenomena saat ini menunjukkan bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama kemerosotan akhlak dan degradasi wawasan kebangsaan, seperti tercermin dalam perilaku yang lebih mengedepankan nilai-nilai individualisme, pragmatisme dan liberalisme.
Hal ini menggerus nilai-nilai gotong-royong, musyawarah mufakat, toleransi, persatuan dan kesatuan. Maka, 4 Pilar Kebangsaan Indonesia, yaitu Pamcasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus diimplementasikan ke dalam wujud yang lebih kongkrit. Untuk itu, sangat penting mensosialisasikan empat pilar ini kepada para generasi penerus bangsa di sekolah-sekolah.
Di tempat sama, Kepala SMAN 1 Pedes, H. Jaji Hanuji Kartaatmaja menjelaskan, sosialisasi ini akan diterapkan kepada siswanya, juga akan menindaklanjuti beberapa gagasan untuk mengajarkan nilai Pancasila lebih variatif melalui cerdas cermat dan film pendek.
"Kita akan terus melakukan penguatan nilai Pancasila kepada siswa," ujarnya.
Menurutnya, nilai Pancasila di sekolah lebih kuat dibanding di lingkungan sosial lainnya, degradasi Pancasila berangsur terjadi di tengah masyarakat. Untuk itu, sudah menjadi keharusan bagi para pelajar menjaga nilai Pancasila sebagai penguat dan pemersatu bangsa.
Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Sindang Reret ini dihadiri 150 orang terdiri dari kepala sekolah dan guru dari 9 SMA dan SMK di Kabupaten Karawang. (spn)
