KARAWANG, KarawangNews.com - Meningkatnya tumpahan minyak di sepanjang pantai Karawang utara bukan disebabkan bertambahnya volume minyak yang tumpah di sumur YY-1 Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), tetapi akibat gelombang pasang dan angin yang bertiup kencang.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Drs. Wawan Setiawan, Jumat (30/8/2019) siang di kantornya. Minggu ini gelombang laut tinggi, bahkan tumpahan minyak dari sumur yang bocor di tengah laut itu tidak tertangkap 'oilboom', sehingga tumpahan minyak itu terbawa gelombang ke pantai.
"Saya dapat laporan dari Pertamina, volume tumpahan minyak dari pipa bocor itu tidak bertambah, semakin menghitamnya pantai itu disebabkan tumpahan minyak terbawa angin kencang dan semua menumpuk di semua garis pantai," ucapnya.
Dijelaskan Wawan, Pertamina masih berusaha menutup pipa yang bocor dengan cara menyambungkan pipa baru dan menutup pipa lama di titik bocor. Hingga berita ini diturunkan, pipa tambahan itu baru mencapai 6.200 feet dari panjang total 9.000 feet. Kemudian, pipa yang lama akan ditutup psrmanen dengan lumpur padat. (spn)