KARAWANG, KarawangNews.com – PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) merayakan kelulusan 63 wisudawan akademi manufaktur otomotif Toyota Indonesia Academy (TIA) di Auditorium Hall TIA, Karawang, Jawa Barat. Kamis (12/9/2019).
Wisudawan yang terdiri dari angkatan ke-4 jurusan Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi dan angkatan ke-1 jurusan Tata Operasi Perakitan Kendaraan Roda 4 menerima predikat Diploma 1 (D1) dan Diploma 2 (D2) serta sertifikat keahlian berstandar nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Wisuda ini disaksikan Kepala Bagian Sumber Daya Perguruan Tinggi LL Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (DIKTI) IV Jawa Barat dan Banten Suroso S.H., M.M, Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi Bonardo Aldo Tobing, Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono dan jajaran Direksi TMMIN lainnya.
Toyota Indonesia Academy (TIA) didirikan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) manufaktur industri berketerampilan tinggi yang menguasai teknologi yang merupakan nilai inti (core value) untuk meningkatkan daya saing industri otomotif.
Wisudawan TIA diarahkan untuk berperan dalam meningkatkan efisiensi industri melalui pembelajaran di bidang logistik, pemeliharaan dan kontrol kualitas. TIA merupakan salah satu upaya Toyota dalam mempersiapkan sumber daya manusia industri yang mampu bersaing terutama dalam menghadapi perubahan termasuk revolusi industri 4.0.
"Lulusan TIA diharapkan mampu menjembatani teori dengan praktik kerja nyata sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi," ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono.
Saat ini sebanyak 159 siswa lulusan TIA dari angkatan pertama hingga keempat telah terserap dengan baik di industri otomotif Indonesia. Selain menjadi bagian dari PT. TMMIN, lulusan TIA juga tersebar di perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari rantai suplai otomotif.
TIA memiliki sistem pendidikan yang terencana dan terintegrasi dalam kurikulum yang dinamis yang setiap 5 tahun akan ditinjau agar selalu sesuai dengan perkembangan dan tuntutan industri serta sedapat mungkin dikaitkan dengan kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
TIA juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang lengkap dan dosen yang kompeten. Selain itu, mahasiswa juga melakukan pemagangan kerja secara langsung (on the job training) di lini produksi PT TMMIN sebagai wujud link and match pendidikan vokasi dengan dunia industri.
Sertifikasi SDM Industri Lisensi BNSP
Selain sertifikasi di TIA, di bawah lisensi BNSP, TMMIN mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang melakukan pengujian untuk skema kompetensi manufaktur otomotif.
LSP TMMIN diperkaya dengan 56 trainers, 89 assessor dengan sertifikasi BNSP dan Tempat Uji Kompetensi yang tersebar baik di TMMIN Learning Center, yang merupakan pusat pelatihan dan pendidikan bagi karyawan serta peserta program vokasi, maupun di lokasi-lokasi kerja sebagai bagian dari praktik lapangan.
Sejak tahun 2017 hingga bulan Juli 2019, sebanyak lebih dari 1.400 karyawan dan siswa vokasi di TMMIN telah meraih sertifikasi di 66 skema kompetensi.
Prestasi Membanggakan di Kancah Internasional
Tahun 2019 juga ditandai dengan prestasi alumni TIA, putra Karawang Acep Saefudin, yang berhasil meraih Medali Emas kategori Machining Shop di ajang Toyota Asia Pacific Skill Contest (APSC), kompetisi keahlian antar karyawan Toyota di Asia Pasifik.
Pada saat yang bersamaan dengan wisuda angkatan ke-4 TIA ini, Acep Saefudin berhasil meraih medali emas saat menghadapi kompetitor dalam skala global di ajang TMC Skill Interchange Festival. Satu lagi alumni TIA, Ahmad Tohani, mendapatkan Medali Perak APSC 2019 di kategori Maintenance Shop.
Sementara itu di tingkat nasional, 4 siswa TIA yang terbagi dalam 2 grup, yaitu Akhmad Satria Daris Jaya dan Rafli Kurnia Nugroho serta Muhamad Agam Gustiar dan Eka Saepudin, berhasil menyabet peringkat 1 dan 2 dalam seleksi nasional (seleknas) calon kompetitor ASEAN Skill Competition (ASC) XIII di bidang Internet of Things (IoT) yang diselenggarakan oleh Kementerian Tenaga Kerja pada bulan Agustus lalu.
Keempatnya akan menjadi bagian kontingen Indonesia pada ajang ASC XIII akan diselenggarakan pada bulan Juli 2020 di Singapura. Sebanyak 2 pengajar TIA juga diundang oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk menjadi tenaga ahli kejuruan tersebut.
"TIA harus terus konsisten untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi dalam rangka eskalasi kemampuan SDM dalam kreativitas, inovasi, serta daya tanggap sehingga SDM TIA dapat bersaing dengan SDM global," tutup Bob Azam Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs PT TMMIN. (rls/**)
Wisudawan yang terdiri dari angkatan ke-4 jurusan Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi dan angkatan ke-1 jurusan Tata Operasi Perakitan Kendaraan Roda 4 menerima predikat Diploma 1 (D1) dan Diploma 2 (D2) serta sertifikat keahlian berstandar nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Wisuda ini disaksikan Kepala Bagian Sumber Daya Perguruan Tinggi LL Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (DIKTI) IV Jawa Barat dan Banten Suroso S.H., M.M, Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi Bonardo Aldo Tobing, Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono dan jajaran Direksi TMMIN lainnya.
Toyota Indonesia Academy (TIA) didirikan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) manufaktur industri berketerampilan tinggi yang menguasai teknologi yang merupakan nilai inti (core value) untuk meningkatkan daya saing industri otomotif.
Wisudawan TIA diarahkan untuk berperan dalam meningkatkan efisiensi industri melalui pembelajaran di bidang logistik, pemeliharaan dan kontrol kualitas. TIA merupakan salah satu upaya Toyota dalam mempersiapkan sumber daya manusia industri yang mampu bersaing terutama dalam menghadapi perubahan termasuk revolusi industri 4.0.
"Lulusan TIA diharapkan mampu menjembatani teori dengan praktik kerja nyata sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi," ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono.
Saat ini sebanyak 159 siswa lulusan TIA dari angkatan pertama hingga keempat telah terserap dengan baik di industri otomotif Indonesia. Selain menjadi bagian dari PT. TMMIN, lulusan TIA juga tersebar di perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari rantai suplai otomotif.
TIA memiliki sistem pendidikan yang terencana dan terintegrasi dalam kurikulum yang dinamis yang setiap 5 tahun akan ditinjau agar selalu sesuai dengan perkembangan dan tuntutan industri serta sedapat mungkin dikaitkan dengan kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
TIA juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang lengkap dan dosen yang kompeten. Selain itu, mahasiswa juga melakukan pemagangan kerja secara langsung (on the job training) di lini produksi PT TMMIN sebagai wujud link and match pendidikan vokasi dengan dunia industri.
Sertifikasi SDM Industri Lisensi BNSP
Selain sertifikasi di TIA, di bawah lisensi BNSP, TMMIN mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang melakukan pengujian untuk skema kompetensi manufaktur otomotif.
LSP TMMIN diperkaya dengan 56 trainers, 89 assessor dengan sertifikasi BNSP dan Tempat Uji Kompetensi yang tersebar baik di TMMIN Learning Center, yang merupakan pusat pelatihan dan pendidikan bagi karyawan serta peserta program vokasi, maupun di lokasi-lokasi kerja sebagai bagian dari praktik lapangan.
Sejak tahun 2017 hingga bulan Juli 2019, sebanyak lebih dari 1.400 karyawan dan siswa vokasi di TMMIN telah meraih sertifikasi di 66 skema kompetensi.
Prestasi Membanggakan di Kancah Internasional
Tahun 2019 juga ditandai dengan prestasi alumni TIA, putra Karawang Acep Saefudin, yang berhasil meraih Medali Emas kategori Machining Shop di ajang Toyota Asia Pacific Skill Contest (APSC), kompetisi keahlian antar karyawan Toyota di Asia Pasifik.
Pada saat yang bersamaan dengan wisuda angkatan ke-4 TIA ini, Acep Saefudin berhasil meraih medali emas saat menghadapi kompetitor dalam skala global di ajang TMC Skill Interchange Festival. Satu lagi alumni TIA, Ahmad Tohani, mendapatkan Medali Perak APSC 2019 di kategori Maintenance Shop.
Sementara itu di tingkat nasional, 4 siswa TIA yang terbagi dalam 2 grup, yaitu Akhmad Satria Daris Jaya dan Rafli Kurnia Nugroho serta Muhamad Agam Gustiar dan Eka Saepudin, berhasil menyabet peringkat 1 dan 2 dalam seleksi nasional (seleknas) calon kompetitor ASEAN Skill Competition (ASC) XIII di bidang Internet of Things (IoT) yang diselenggarakan oleh Kementerian Tenaga Kerja pada bulan Agustus lalu.
Keempatnya akan menjadi bagian kontingen Indonesia pada ajang ASC XIII akan diselenggarakan pada bulan Juli 2020 di Singapura. Sebanyak 2 pengajar TIA juga diundang oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk menjadi tenaga ahli kejuruan tersebut.
"TIA harus terus konsisten untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi dalam rangka eskalasi kemampuan SDM dalam kreativitas, inovasi, serta daya tanggap sehingga SDM TIA dapat bersaing dengan SDM global," tutup Bob Azam Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs PT TMMIN. (rls/**)