KARAWANG, KarawangNews.com - DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karawang sementara masih mengusung bakal calon bupati tunggal, yaitu H. Aep. Partai yang memiliki 6 kursi DPRD kabupaten ini pun belum melakukan pembicaraan serius dengan partai politik (parpol) lain menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang tahun 2020 mendatang
Ketua DPD PKS Karawang, H. Dedi Sudrajat menyampaikan, partainya saat ini sedang memasarkan satu kandidat sambil melakukan komunikasi politik dengan partai lain, formal maupun informal. Beberapa komunikasi informal sudah dijajaki dengan parpol lain, diantaranya ngobrol ringan dengan ketua Gerindra, PDI-P termasuk pengurus Partai Golkar.
"Sementara ini belum ada obrolan serius (terkait koalisi Pilkada, red)," kata Dedi, Rabu (11/9/2019) siang.
Diakui Dedi, H. Aep mencalonkan diri bakal calon bupati di PKS ini seperti gayung bersambut, karena H. Aep merupakan bendahara Gema Keadilan tahun 2005 lalu, yaitu sayap partai PKS. Kata Dedi, partainya memberikan ruang komunikasi kandidatnya ini dengan personal lain, tetapi tetap dibawah arahan PKS.
"Jadi semuanya masih serba mungkin, sebab politik tidak bisa 'saklek', kita istiqomah menjalani tahapan dengan komunikasi intensif lebih dalam," kata Dedi. (spn)
Ketua DPD PKS Karawang, H. Dedi Sudrajat menyampaikan, partainya saat ini sedang memasarkan satu kandidat sambil melakukan komunikasi politik dengan partai lain, formal maupun informal. Beberapa komunikasi informal sudah dijajaki dengan parpol lain, diantaranya ngobrol ringan dengan ketua Gerindra, PDI-P termasuk pengurus Partai Golkar.
"Sementara ini belum ada obrolan serius (terkait koalisi Pilkada, red)," kata Dedi, Rabu (11/9/2019) siang.
Diakui Dedi, H. Aep mencalonkan diri bakal calon bupati di PKS ini seperti gayung bersambut, karena H. Aep merupakan bendahara Gema Keadilan tahun 2005 lalu, yaitu sayap partai PKS. Kata Dedi, partainya memberikan ruang komunikasi kandidatnya ini dengan personal lain, tetapi tetap dibawah arahan PKS.
"Jadi semuanya masih serba mungkin, sebab politik tidak bisa 'saklek', kita istiqomah menjalani tahapan dengan komunikasi intensif lebih dalam," kata Dedi. (spn)