KARAWANG, KarawangNews.com - Di puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Karawang ke-386 tahun, Direktur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Assolahiyah Karawang, Heru Saleh M.Pd menerima piagam penghargaan Anugerah Pegiat Pendidikan Keaksaraan, piagam ini diberikan Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, di acara apel Hari Jadi Karawang di Plaza Pemda, Sabtu (14/9/2019) pagi.
Piagam ini diberikan langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam percepatan penuntasan buta aksara yang dilakukan Heru Saleh sejak 2008 lalu. Hingga saat ini, tercatat ribuan masyarakat yang sudah melek aksara melalui program Keaksaraan dasar di PKBM Assolahiyah Karawang.
"Ini penghargaan tingkat nasional yang saya terima dari kementerian, semoga penganugerahan ini menjadi pemicu dan pemacu bagi pegiat pendidikan non formal di Karawang memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," kata Heru, usai penerima piagam yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy.
Diakuinya, prestasi ini terwujud dengan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, ketika melayani masyarakat tidak berorientasi terhadap penghargaan, tetapi lebih kepada pelayanan. Mengingat, jumlah buta aksara saat itu sangat tinggi.
Kata Heru, percepatan penuntasan buta aksara ini merupakan program pemerintah untuk semua PKBM, program ini lebih dimaksimalkan, selain mengajar baca, tulis, hitung, juga membantu peningkatan ekonomi warga belajarnya, yaitu dengan mengembangkan potensi lokal yang ada, diantaranya meningkatkan rumah industri makanan ringan.
"Secara ekonomi juga ada peningkatan kesejahteraan," ujarnya.
Keberlanjutan program ini, sambung Heru, dia telah bekerjasama dengan Pertamina EP, pada pelaksanaannya PKBM ini merupakan binaan Pertamina EP.
Tak cukup sampai disini, hasrat mengembangkan pendidikan tak hanya sampai mendapat piagam penghargaan dari Kementerian RI, justru Heru Saleh berkeinginan pengembangan gagasan pendidikannya, terutama PAUD, bisa 'go internasional'.
"Kedepan Yayasan Assolahiyah mengembangkan pendidikan yang berbasis lingkungan di tingkat Asia Tenggara, tinggal sosialisasikan kepada lembaga pendidikan," ucapnya. (spn)
Piagam ini diberikan langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam percepatan penuntasan buta aksara yang dilakukan Heru Saleh sejak 2008 lalu. Hingga saat ini, tercatat ribuan masyarakat yang sudah melek aksara melalui program Keaksaraan dasar di PKBM Assolahiyah Karawang.
"Ini penghargaan tingkat nasional yang saya terima dari kementerian, semoga penganugerahan ini menjadi pemicu dan pemacu bagi pegiat pendidikan non formal di Karawang memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," kata Heru, usai penerima piagam yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy.
Diakuinya, prestasi ini terwujud dengan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, ketika melayani masyarakat tidak berorientasi terhadap penghargaan, tetapi lebih kepada pelayanan. Mengingat, jumlah buta aksara saat itu sangat tinggi.
Kata Heru, percepatan penuntasan buta aksara ini merupakan program pemerintah untuk semua PKBM, program ini lebih dimaksimalkan, selain mengajar baca, tulis, hitung, juga membantu peningkatan ekonomi warga belajarnya, yaitu dengan mengembangkan potensi lokal yang ada, diantaranya meningkatkan rumah industri makanan ringan.
"Secara ekonomi juga ada peningkatan kesejahteraan," ujarnya.
Keberlanjutan program ini, sambung Heru, dia telah bekerjasama dengan Pertamina EP, pada pelaksanaannya PKBM ini merupakan binaan Pertamina EP.
Tak cukup sampai disini, hasrat mengembangkan pendidikan tak hanya sampai mendapat piagam penghargaan dari Kementerian RI, justru Heru Saleh berkeinginan pengembangan gagasan pendidikannya, terutama PAUD, bisa 'go internasional'.
"Kedepan Yayasan Assolahiyah mengembangkan pendidikan yang berbasis lingkungan di tingkat Asia Tenggara, tinggal sosialisasikan kepada lembaga pendidikan," ucapnya. (spn)