KARAWANG, KarawangNews.com - Program Karawang Cerdas dianggap belum bisa menutupi kekurangan kebutuhan operasional dan honorium pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Program ini diketahui untuk menuntaskan angka putus sekolah dan subsidi bagi lembaga pendidikan non formal.
Ketua Forum PKBM Karawang, Heru Saleh mengatakan, prestasi yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), kesetaraan hingga PKBM terbaik tingkat nasional nyatanya belum sebanding dengan perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang.
"Tidak ada honor bagi PKBM secara khusus, kecuali dari Program Karawang Cerdas, itu pun besarnya Rp 1 juta per siswa selama setahun," kata Heru, di seka rapat bulanan dan buka puasa bersama di PKBM Nurul Islam, Desa Pasirmukti, Kecamatan Telagasari, Sabtu (26/5/2018) petang.
Nominal Rp 1 juta per tahun itu belum maksimal untuk operasional PKBM, terlebih jumlah warga belajar PKBM tidak sebanyak lembaga pendidikan formal. Uang Rp 1 juta itu digunakan untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan kebutuhan lainnya, termasuk honor tenaga pendidik.
"Kita bersama rekan-rekan lain berharap, ada penambahan anggaran tersebut untuk bisa mensejahterakan tenaga pendidik di PKBM," jelasnya.
Kabid PAUD dan Dikmas Disdikpora Karawang, Dra. Hj. Nenah Maryamah mengatakan, ajuan dari FK PKBM ini akan diupayakannya, agar kesejahteraan pengelola dan tutor PKBM bisa meningkat. Namun begitu, ajuan anggaran ini tak lepas dari peran Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Kita dorong agar ajuannya ini bisa dikabulkan," ujarnya. (spn)