KARAWANG, KarawangNews.com - Yayasan Assolahiyah Karawang menerapkan program Edu Green yang dikembangkan di Sekolah Alam dan PAUD Al-Firdaus, di Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon.
Pengurus Yayasan Assolahiyah, Heru Saleh mengatakan, Edu Green adalah sebuah konsep pembentukan karakter peserta didik untuk cinta dan peduli terhadap lingkungan. Rangkaian program Edu Green meliputi sekolah berbayar sampah, sodaqoh sampah dan keterampilan berbahan sampah.
Dijelaskan Heru, program Edu Green ini memiliki tujuan tersendiri yaitu sekolah berbayar sampah, ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan alat belajar seperti pembelian alat tulis, seragam, karyawisata serta kebutuhan lainya atau bisa ditukarkan dengan hasil tabungan sampah yang diperolehnya.
"Yang lebih penting, pembentukan karakter peserta untuk cinta dan peduli lingkungan, contohnya peserta dan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya, Minggu (21/1/2018) siang.
Kemudian sodaqoh sampah, agar peduli dan saling berbagi terhadap sesama, rasa memiliki lingkungan adalah wujud pengembangan yang diharapkan mampu menjadi kebiasaan peserta dan masyarakat yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, selaras dengan kebersihan adalah sebagian dari pada Iman.
Selain itu, keterampilan berbahan sampah, pengelohan berbahan sampah ini diharapkan bisa memanfaatkan sampah menjadi nilai ekonomi, seperti sampah organik dan non organik. Contohnya, sampah organik dijadikan pupuk kompos tanaman rumah pangan lestari, untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat.
Sedangkan, sampah non organik dibuat kerajinan seperti kerajinan dari koran bekas sebagai penopang perekonomian masyarakat.
Kata Heru, keterlibatan semua pihak dituntut dalam kesuksesan program Edu Green ini, dari dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Lingkungan Hidup, warga belajar, pemerintah daerah, serta masyarakat yang ada lingkunganya.
"Menabung Sampah di sekolah merupakan suatu gerakan yang mampu mengurangi sampah di dunia yang harapan kedepanya bisa di adopsi dan diaplikasikan ke seluruh dunia pendidikan dan masyarakat pada umumnya," jelasnya. (rls/spn)
