Warga Menulis
Penulis: Rudi Badrudin
Jumat (12/1/2018)
MAHASISWA Islam Karawang Jakarta (KMIK Jakarta) adalah sebuah wadah bagi para mahasiswa asal Kabupaten Karawang yang sedang menempuh pendidikan di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. KMIK Jakarta sudah berdiri selama 44 tahun lamanya, semenjak berdirinya KMIK Jakarta banyak kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan dan diselenggarakan oleh KMIK Jakarta.
Pada tahun 2018 KMIK Jakarta menginjak tahun ke 45, seperti yang menjadi agenda tahunan KMIK Jakarta untuk merayakan hari jadinya selalu membuat rangkaian acara – acara yang mengangkat daerah khususnya Kabupaten Karawang.
Hari jadi KMIK Jakarta yang ke-45 atau biasa disebut dengan Milangkala KMIK Jakarta mengangkat tema "Pagelaran Ngamumule Budaya Sunda; Integritas Pemuda dalam Menjunjung Tinggi Nilai Kreativitas dan Sportivitas". Tema tersebut bukan tanpa alasan mengapa diangkat dalam Milangkala KMIK Jakarta ke 45 tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua Pelaksana Milangkala KMIK ke 45 Teh Siti Maemunah atau biasa disapa Teh Una, tema yang diusung oleh KMIK dalam setiap acara Milangkalanya selalu berkaitan dan bersentuhan erat dengan hal – hal yang ada di Kabupaten Karawang.
"Seperti tema pada milangkala KMIK yang ke 44 tahun lalau itu mengusung Festival Budaya Sunda, di mana bahwa fenomena mengusung acara tersebut berkaitan dengan sudah tergerusnya budaya Sunda di Kabupaten Karawang khususnya di kalangan generasi muda, maka tahun ini kita mengangkat tema ini juga ada sebuah alasannya, jadi bukan sekedar tema acara semata" jelas Teh Una.
Berkaitan dengan hal tersebut Teh Una pun menerangkan bahwa rangkaian acara untuk tahun ini diadakan Futsall Cup KMIK 2018 yang telah diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 6-7 Januari 2018, acara Futsal Cup KMIK Jakarta 2018 adalah bagian dari rangkaian acara menuju Milangkala KMIK Jakarta ke 45 yang puncaknya diselenggarakan pada tanggal 13 Januari 2018 di Kampung Budaya Kabupaten Karawang.
Acara Futsal Cup tersebut menurut Ketua Pelaksana Futsal Cup KMIK Jakarta 2018 Akang Sopiyadi Pamungkas (Kang Opi) dilatar belakangi karena banyaknya potensi dari para pelajar SLTA dalam bidang Futsal namun sampai sejauh ini Kabupaten Karawang belum melahirkan atlit Futsal yang setingkat Nasional, hal tersebut menjadi pertanyaan besar dari para pengurus KMIK Jakarta sehingga diadakan Futsal Cup KMIK Jakarta 2018 antar SLTA se Kabupaten Karawang.
"jujur saja kami melaksanakan kegiatan ini tidak didukung oleh pihak manapun, apalagi Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, padahal acara seperti ini harusnya menjadi tempat untuk menjaring atlit – atlit muda Karawang dalam hal Futsal" Terang Kang Opi saat diminta keterangan terkait acara.
Senada dengan Teh Una dan Kang Opi, Ketua Umum KMIK Jakarta Kang Muhammad Munawar (Kang Kempus) pun menerangkan bahwa selama ini KMIK Jakarta dalam membuat kegiatan – kegiatannya baik di Karawang maupun di Jakarta selalu dengan sumbangan sukarela ataupun "Ngamen", padahal yang selalu diangkat oleh KMIK Jakarta adalah hal – hal yang berkaitan dengan Karawang baik itu mengenai pariwisata, budaya, atau kuliner.
"harusnya kan ini menjadi media promosi bagi pemerintah daerah untuk menjaring pariwisata di Karawang, serta KMIK Jakarta itu hampir anggotanya dan pengurusnya itu berada di seluruh wilayah Karawang, yang kita bisa untuk berkontribusi terhadap daerah sendiri kan dengan berbagai macam kegiatan – kegiatan yang positif tentunya" Jelas kang Kempus.
Milangkala KMIK Jakarta ke 45 kali ini untuk memberikan ruang berkarya bagi para pelajar dan seniman muda Karawang, maka dari itu pengisi acaranya pun selain sarasehan budaya sunda Karawang, juga menampilkan beberapa seniman muda Karawang yang telah mempunyai karya namun dipandang sebelah mata oleh Pemda.
"sebenarnya Karawang hari ini itu tidak baik – baik saja, percuma jika pembangunan infrastruktur selalu menjadi poin penting yang dilakukan oleh Pemda, tapi pembangunan moral remajanya bahkan kecintaannya terhadap daerah sendiri tidak dibangun jelas itu adalah kejahatan menurut saya" lanjut Kang Kempus Ketua Umum KMIK Jakarta.
Melihat kepada kasus para pelajar yang diberangkatkan ke Jepang pada akhir tahun lalu, sebenarnya kegiatan tersebut tidak melalui kajian yang mendalam, hanya kegiatan yang membuang – buang anggaran yang seharusnya bisa dikelola oleh Pemda lebih baik dan lebih tepat.
Acara Milangkala KMIK Jakarta ke 45 yang diselenggarakan di Kampung Budaya Karawang pun sebenarnya bagian dari keingin tahunan Pengurus KMIK Jakarta terkait tata kelola Pemda Kabupaten Karawang dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang sejauh mana peduli dengan kegiatan – kegiatan seperti ini.
"padahal laporan yang kami terima secara data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang tahun 2017 itu baru membeli soundsistem yang harganya sangat fantastis, tapi acara kita ini yang memang bukan untuk acara komersil karena terkait budaya harusnya bukan untuk dikomersilkan malah tugas kita bersama untuk menjaga dan merawatnya, tidak ada dukungan sama sekali, soundsistem saja kita harus sewa di luar, itu kan menjadi pertanyaan kami di KMIK Jakarta sebenarnya anggaran untuk membeli soundsistem itu kemana?"
Yang menjadi perhatian khusus adalah tidak adanya peran pemerintah daerah dalam kegiatan – kegiatan yang sangat fundamental sifatnya, tapi jika acara – acara seremonial selalu paling terdepan ini menjadi keanehan sebenarnya di mana Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang?
Dengan adanya acara Milangkala KMIK Jakarta yang ke 45 ini diharapkan menjadi renungan bagi pengurus dan anggota KMIK Jakarta yang memang berasal dari Karawang dalam melihat realitas yang terjadi, diharapkan dengan adanya acara seperti ini dapat menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap budayanya dan kota serta daerahnya, seperti semangat moto dari KMIK Jakarta itu sendiri yaitu, "Satukan Tekad, Karya dan Cipta Untuk Karawang Tercinta, Semangat Pulang Kampung Bangun Desa".