KARAWANG, KarawangNews.com - Band Voice of Baceprot (VoB) tampil manggung pada ajang Pekan Kreatif Outstanding Now SMK Ristek dan SMK Perbankan Indonesia, Kamis (14/12/2017). Band genre metal, hip hop dan funk ini diundang untuk menginspirasi siswa kedua sekolah tersebut, agar tetap mengejar mimpi tanpa takut dibatasi usia dan penampilan.
Kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo menegaskan, pekan kreatif ini untuk membangun identitas diri dengan menumbuhkan percaya diri. Tak hanya itu, pekan kreatif ini juga menciptakan kedekatan antara siswa dan guru, saling interaktif, sehingga siswa merasakan kebebasan berekspresi.
Merunut pada istilah 'Outstanding Now', yaitu mengenali potensi yang luar biasa pada diri masing-masing siswa. Maka, di ajang yang dilaksanakan tiap 6 bulan ini, pekan kreatif di dua sekolah ini diciptakan meriah, siswanya dibebaskan berekspresi, dengan tetap pada etika yang positif.
Personil Band VoB asal Garut ini, yaitu Firdda, Widi dan Euis diharap menjadi inspirasi bagi siswanya, sebab mereka yang baru duduk di kelas 2 SMK sudah mampu menunjukan kemampuannya, sebagai pemusik yang viral di kancah dunia musik saat ini, mengingat personil band tersebut masih belia dan berhijab.
Kata Bambang, dia melihat ada sesuatu yang sangat positif pada pelaksanaan pekan kreatif ini, sebab selama ini setiap sekolah cenderung melakukan kegiatan yang terlalu akademis dan melupakan kreativitas siswanya. Melalui pekan kreatif ini, siswa yang semula terlihat kurang memiliki ketertarikan pada hal-hal tertentu saat ini sudah mulai tampil.
"Makanya untuk bintang tamu kita sesuaikan, untuk menginspirasi," paparnya.
Pekan kreatif yang menampilkan 23 komunitas di dua sekolah ini merupakan tolak ukur sekolah, untuk melihat talenta siswanya. Di komunitas itu, siswa bisa belajar kerjasama tanpa harus dibuat rumit, belajar disiplin tanpa harus dipaksa, juga berorganisasi tanpa harus melalui teori yang rumit.
"Komunitas ini bisa mengakomodir sisi keunikan masing-masing individu," jelasnya.
Diakuinya, pendekatan guru kepada siswa cenderung lebih memfokuskan pada penilaian angka-angka, padahal tak hanya itu, penilaian pun perlu menggabungkan pendekatan yang lebih mengakomodir keunikan dan potensi individu siswanya. Ini hanya bisa dilihat pada ajang kreativitas siswa yang dilaksanakan sekolah. (spn)