KARAWANG, KarawangNews.com - Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melaksanakan Sarasehan Pendidikan Keluarga bagi orangtua siswa PAUD, PKBM, SD dan SMP, acara dilaksanakan di SMPN 1 Karawang Barat selama dua hari, tanggal 9-10 Nopember 2017.
Sarasehan ini merupakan upaya Kemendikbud menyelaraskan lembaga pendidikan, keluarga dan masyarakat, sebab penyelenggaraan pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi keluarga juga memiliki peran penting.
Di hari pertama Sarasehan Pendidikan Keluarga, Kamis (9/11/2017) pagi, sedikitnya 50 orangtua perwakilan dari masing-masing PAUD dan PKBM mengikuti sarasehan ini, mereka adalah para orangtua yang sebelumnya mengikuti bimbingan teknis (Bintek) Kemendikbud.
Seperti dijelaskan Kasi Sumber Belajar Pendidikan Orangtua, Kemendikbud, Agus Mohammad Solihin, di sela kegiatan, tujuan kegiatan ini untuk mengetahui pola pembinaan yang dilakukan orangtua siswa di rumah, sejauh mana keterlibatan keluarga di satuan pendidikan dan berupaya meningkatkan kompetensi orangtua terhadap pendidikan anak.
Di kegiatan ini, para orangtua menulis pembiasaan terhadap anak-anaknya di rumah dan di sekolah, ini untuk mengetahui sejauh mana orangtua konsen terhadap karakter anak, juga sejauh mana keterlibatan orangtua di sekolah.
"Dari hasil ini, selanjutnya akan ada pendampingan dari kita melalui edukasi, intinya kita ingin melibatkan orangtua tentang pengasuhan dan perlindungan mereka terhadap anak," jelasnya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Drs. Dadan Sugardan melalui Kabid PAUD dan Dikmas, Amid Mulyana menyatakan, kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan apresiasi dan keluarga hebat.
"Kita akan memberikan apresiasi kepada keluarga sederhana tetapi berhasil, ini bisa menjadi motivasi bagi yang lain," kata Amid.
Orangtua murid TKQ Al Karim Telukjambe Timur, Dewi Setiawati mengatakan, sarasehan ini ilmu baru untuknya, kegiatan interaktif ini sangat memberi informasi. Pola edukasi yang diberikan Kemendikbud ini lebih terstruktur, dibanding pola belajar yang sering dia lakukan terhadap anaknya.
Hal senada diungkapkan orangtua siswa Paket C PKBM Assolahiyah, Anisa, kegiatan ini memberikan pengetahuan cara mendidik anak di sekolahnya dan di rumah.
Kepala SMPN 1 Karawang Barat, Rukmana mengatakan, sekolahnya merupakan satu sekolah di Jawa Barat yang mendapat kehormatan sebagai sekolah model pelibatan keluarga. Selain Karawang, Kemendikbud telah melaksanakan kegiatan serupa beberapa waktu lalu di Kabupaten Klaten, Kota Banjar Baru dan Kabupaten Banjar Baru, Kalimantan Selatan.
"Ini kehormatan sekaligus tantangan bagi kita, menjadi salah satu model sekolah pelibatan keluarga, selama ini kita terus melakukannya, diantaranya dengan kelas inspirasi, parenting juga pentas seni dan kelas," ucapnya.
Minimal, kata Rukmana, setelah dua kali melakukan pentas seni yang melibatkan kontribusi pemikiran orang tua siswa. Dengan begitu, keterlibatan orangtua sangat dibutuhkan, untuk pembentukan karakter anak-anak mereka juga lembaga pendidikan.
Diketahui, keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak di rumah maupun di sekolah dapat meningkatkan prestasi belajar anak dan penumbuh karakter anak secara optimal.
Kerjasama dan keselarasan antara pendidikan yang dilakukan di satuan pendidikan dan lingkungan keluarga merupakan kunci dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif, sebagai kunci keberhasilan pendidikan.
Ekosistem pendidikan akan lebih kondusif apabila didukung oleh keterlibatan masyarakat, keterlibatan ini diharapkan bisa didorong, difasilitasi dan dikendalikan oleh satuan pendidikan.
Keluarga khususnya orang tua harus memahami apa yang dilakukan dalam mendukung pendidikan anak, di rumah dan di satuan pendidikan.
Untuk itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyelenggarakan Sarasehan Pendidikan Keluarga untuk mengetahui keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak, di rumah dan di sekolahnya. (spn)