KARAWANG, KarawangNews.com - Bayi yang sempat ditahan selama dua minggu oleh Rumah Sakit Intan Barokah meninggal dunia setelah kembali kepangkuan orang tuanya, Kamis (21/9/2017).
Pasangan suami istri Manaf dan Heni Sudiar masih sempat memberikan nama kepada bayinya, Hanan Hanafi, sebelum meninggal dunia.
Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamaksyari (Jimmy) yang sempat mengambil bayi tersebut saat ditahan pihak rumah sakit langsung mendatangi rumah duka, di Dusun Pedey, Desa Karyamurti, Kecamatan Lemahabang menemui orang tua bayi.
Heni Sudiar (36) ibu dari bayi tersebut menjelaskan, setelah bayinya kembali ke rumah dari rumah sakit Rabu (20/9/2017) pukul 14.00 WIB tidak nampak gejala apapun dari bayi tersebut. Hanya saja ketika pukul 20 WIB, Hani melihat bibir bayi bergetar-getar.
Melihat hal tersebut Hani mengira bayinya akan menyusui kemudian dia gendong.
"Pas saya gendong untuk menyusui anaknya diam saja dan tidak bergerak. Kemudian saya periksa lebih teliti ternyata anak saya sudah tidak ada," kata Heni.
Menurut Heni berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, bayinya mengalami keracunan akibat menelan ketuban. Pihak rumah sakit kemudian melakukan perawatan terhadap bayinya, sedangkan dia dibolehkan pulang.
"Dua hari dirawat pihak rumah sakit menghubungi kami agar mengambil anak saya, tapi suami saya diminta menyelesaikan administrasinya," ujarnya.
Namun, Heni dan suaminya tidak segera mengambil anaknya, sebab tidak punya uang untuk menebus biaya pengobatan rumah sakit.
"Selama dua minggu saya tidak bertemu anak saya sampai akhirnya wakil bupati Kang Jimmy yang mengambil anak saya," katanya.
Sementara itu, Jimmy yang datang ke rumah duka meminta agar kasus yang dialami Heni Sudiar agar diusut tuntas.
Meninggalnya bayi setelah keluar dari rumah sakit dimungkinkan karena faktor kelalaian, tetapi untuk mengetahui hal tersebut pihak penegak hukum harus menanganinya.
"Meninggalnya bayi ini harus kita terima sebagai takdir, hanya saja masalah ini harus masuk ke ranah hukum biar jelas," kata Jimmy.
Jimmy juga meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang melakukan evaluasi terhadp seluruh rumah sakit yang bekerjsa sama dengan BPJS.
Hal ini perlu dilakukan agar pelayanan rumah sakit tidak dibeda-bedakan dalam hal pelayanan medis. Dia juga meminta agar program Jampersal disosialisasikan ke masyarakat hingga sampai pelosok Karawang.
"Jangan sampai kejadian ini terjadi lagi menimpa masyarakat kita, warga tidak mampu harus mengetahui kita punya program Jampersal yang bisa membantu persalinan mereka," katanya. (spn)