KARAWANG, KarawangNews.com - Sekitar 700 sopir angkutan perkotaan (angkot) dari seluruh trayek di Kabupaten Karawang mogok beroperasi, mereka melakukan aksi unjuk rasa dan memarkirkan kendaraannya di jalan utama Kantor Bupati Karawang, Senin (31/7/2017) pagi.
Dalam orasinya, para sopir ini memprotes keberadaan moda transportasi online yang sudah beroperasi dan meminta supaya Pemerintah Daerah Karawang tidak mengizinkan operasional angkutan jasa online tersebut.
Seorang sopir angkot, Sutari (56) mengatakan, sejak keberadaan taksi dan ojek online di Karawang dua bulan ini, membuat penghasilannya menyusut drastis hingga 50 persen.
"Setoran mobil sehari Rp 150 ribu dan masih punya penghasilan yang dibawa pulang Rp 70 ribu, tetapi setelah ada kendaraan online, yang dibawa ke rumah cuma Rp 40 ribu," katanya.
Sopir lainnya, Endang (45) menyatakan, taksi dan ojek online ini sering menyerobot penumpang angkutan umum. Dia berharap, Pemda Karawang memperhatikan sopir angkot yang kini sudah mulai berkurang penghasilannya. (spn/had/oca)