KARAWANG, KarawangNews.com - Praktisi hukum, Asep Agustian SH, MH geli dengan kelakuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang, Acep Jamhuri yang berbalas pantun saling menantang.
"Sudah, saling lapor saja biar semua menjadi jelas di mata hukum, kan masing-masing punya kartu trupnya, jadi ayo buktikan. Masyarakat tunggu aksi kejujuran dan keberanian wakil rakyat dan pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN)," kata Asep Agustian yang akrab disapa Askun, Kamis (20/7/2017).
Menurutnya, drama saling balas pantun di media massa hanya permainan orang-orang pengecut yang hanya bisa mencari pembenaran kelakuannya masing-masing. Masyarakat justru tertawa melihat tingkah laku para pejabatnya yang berbalas pantun, bukannya malah bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat.
"Ini akibat bupati tidak memiliki ketegasan, karena terlalu banyak menimbang-nimbang secara politis. Padahal semua tergantung bupati, karena ASN hanya melaksanakan tugas bupati. Jadi segera ambil sikap, jangan pura-pura tidak tahu," katanya.
Ia mengingatkan para anggota dewan, jika memang mau melakukan hak interpelasi harus berfikir ulang, sekalipun hal tersebut sah-sah saja sebagai wakil rakyat. Sebab, meraka juga harus membuktikan hasil kinerjanya selama ini yang telah melakukan banyak kunjungan kerja.
"Acep jangan keras kepala juga, aturan dan mekanisme jalani saja, karena jabatan tidak selamanya bisa dipegang, apalagi kalau unsur politiknya sudah besar seperti saat ini, karena jika sudah berbicara dewan, pasti sarat kepentingan politik antar partai juga, termasuk bupati," paparnya. (art)