KARAWANG, KarawangNews.com - Buntut Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) kemarin, warga antar kampung di Desa Payungsari, Kecamatan Pedes bentrok, Selasa (13/6/2017) dini hari. Tawuran antara warga Kampung Bayur dan Pedes ini diduga terjadi akibat polisi yang lamban merespon laporan warga.
Keterangan warga, tak lama usai penghitungan suara Pilkades, telah terjadi intimidasi dan pengrusakan pagar rumah oleh pihak pendukung calon kepala desa kalah kepada pendukung calon kepada desa yang menang. Laporan ini telah sampai ke Polsek Pedes, tetapi aparat tersebut tidak menggubris, hingga akhirnya tawuran antar kampung pecah.
Seperti diungkapkan warga Kampung Pedes, Ade (35), jika saja pelaporan terkait intimidasi itu ditindaklanjuti oleh polisi, tawuran warga ini tidak akan terjadi. Akibat tak terjamah hukum, pihak yang mengintimidasi semakin leluasa sewenang-wenang terhadap warga yang menjadi rival Pilkades.
"Pelapor yang rumahnya di rusak sudah mendatangi Polsek, didampingi sejumlah warga lainnya, supaya polisi segera bertindak. Sedikitnya ada 38 oknum warga yang dilaporkan, tetapi polisi belum juga beraksi, hingga akhirnya terjadi tawuran ini," kata Ade, di lokasi kejadian.
Sejumlah warga lainnya mengungkapkan, letupan tawuran antar kampung ini hampir terjadi setiap malam, selama dua Minggu terakhir ini dan puncaknya Selasa dini hari ini, dikabarkan jatuh korban luka. Diakui warga, pasca Pilkades ini agak gaduh, mereka berharap Polres Karawang bisa menyelesaikan kemelut ini.
Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polres Karawang, Maradona menyatakan, pihaknya sudah menerjunkan BKO dari Polsek Rengasdengklok meluncur ke lokasi kejadian. Diakuinya, pihaknya belum mengumpulkan motif tawuran warga ini, dia berjanji akan mengamankan lingkungan desa tersebut. (rif/spn)