KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, banyak perusahaan dari Kabupaten Karawang hengkang ke Garut, sementara ada 9 perusahaan dari Karawang yang bakal pindah produksi ke Garut.
"Saat ini perusahaan tersebut tengah mengurus perizinan, tetapi yang sudah mulai melakukan pembebasan lahan baru tiga perusahaan dan yang paling besar itu PT Changsin sekitar 150 hektar," kata Rudy, ketika ditemui wartawan di acara Hari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-453 Provinsi Jawa Barat, di Lapang Karangpawitan, Selasa (16/5/2017) siang.
Diakuinya, Garut telah memiliki sekitar 22.000 orang, target tahun ini bakal memasukan hingga 10.000 tenaga kerja baru. Saat ini, baru 4 kecamatan yang menjadi zona industrinya, yaitu Kecamatan Leles, Sela Awi, Limbangan dan Kecamatan Cibatu, semua kecamatan itu sudah diteliti oleh Badan Geologi, sebagai kawasan industri.
Bagi investor, Rudi menyatakan, pihaknya telah memberi kemudahan perizinan dan pembebasan lahan di zona industri. Bahkan, agar menjadi tenaga kerja yang handal, Pemerintah Garut mempersiapkan warganya masuk Badan Latihan Kerja (BLK) sebelum kerja di pabrik.
"Kita akan menolak perusahaan yang memiliki limbah cair tekstil untuk menjaga lingkungan Garut," ujarnya.
Kata dia, banyaknya perusahaan yang hengkang ke Garut, karena di kabupaten ini Upah Minimum Kabupaten (UMK) hanya sebesar Rp 1,6 juta dengan harga tanah yang sangat murah di kisaran Rp 500 ribu per meter. Beda dengan UMK Karawang yang mencapai Rp 3,6 juta dengan harga tanah kisaran Rp 5 juta per meter. (spn/rls)