KARAWANG, KarawangNews.com - Tutor PKBM Assolahiyah juga pengelola PAUD Al Firdaus Cilamaya Kulon, Siti Marini S.Pd meraih Anugerah Pertamina Award 2016, sebagai finalis Pertamina Award 2016 kategori 'local hero' Pertamina Cerdas. Anugerah ini diberikan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soecipto, Jumat (16/12/2016) malam di Gedung Pertamina Persero, Jakarta.
Anugrah ini diberikan kepada insan binaan PT Pertamina terpilih, karena memiliki inovasi terbaru yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Anugerah ini dihadiri anggota DPR RI dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Kepada wartawan, Minggu (18/12/2016) siang, Siti Marini menyatakan, apresiasi kepada Pertamina EP Asset 3 Subang Field dan pemerintah yang telah mendukung program pemberdayaan masyarakat yang dikelola PKBM Assolahiyah Kabupaten Karawang Jawa Barat, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan non formal di Indonesia.
Pertamina memberikan anugerah dari karyanya tentang pembelajaran kosa kata Bahasa Inggris warga belajar Paket B melalui pendekatan lingkungan model IFF. Model pembelajaran ini merupakan bentuk pendidikan berbasis kewirausahaan, ini dilatar belakangi dari minimnya pemanfaatan potensi lokal dalam dunia pendidikan.
Beberapa program pendidikan seperti kesetaraan, keaksaraan dan pendidikan kecakapan hidup di PKBM Assolahiyah diharapkan mampu meningkatkan daya saing masyarakat perdesaan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Juga, sulitnya pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat dan banyaknya UMKM yang belum terorganisir. Maka Siti Marini menciptakan pendidikan berbasis kewirausahaan, yang dapat meningkatkan minat dan akses terhadap pendidikan non formal dan juga bisa meningkatkan pendapatan UMKM lokal.
Untuk melaksanakan hal itu, dia menjadi pendiri dan tenaga pendidik program pendidikan non formal di PKBM Assolahiyah yang dia dirikan bersama suaminya, ibu dua anak ini juga mendirikan Kelompok Usaha dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (KUPEK).
Kegiatannya juga menjadi tutor pendidikan keaksaraan, kemudian menjadi inisiator pendirian PAUD di tiga desa, yaitu Desa Pasirjaya, Pasirukem dan Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Juga mendirikan PAUD berbasis alam dan potensi lokal, saat ini hanya di PAUD Al Firdaus Desa Muktijaya.
Dalam program KUPEK, dia membentuk kelompok usaha, peningkatan kapasitas UMKM, mengurus legalitas produk hingga pemasaran dan meningkatnya minat pendidikan berbasis kewirausahaan. Kini terdapat 6 UMKM yang sudah memiliki legalitas produk atau bersertifikasi halal dan P-IRT, juga memiliki tempat pemasaran tetap dan pendapatan anggota KUPEK Assolahiyah meningkat tiap tahunnya.
Saat ini, KUPEK beranggotakan 70 UMK di Kabupaten Karawang, salah satu kelompok usahanya yaitu olahan makanan yang memang programnya perbaikan kuantitas dan kualitas produk yang menjadi usaha masyarakat.
"Kita membantu perbaikan dalam segi kemasan, agar menarik dan lebih dikenal," kata dia.
Dari 70 UMK itu dibagi menjadi 4 kelompok usaha, yaitu olahan pangan, pengrajin, budidaya dan pedagang. Dia berharap besar, UMK yang dia bina bisa bersaing di MEA, agar produk lokal bisa unggul, sebab selama ini produk lokal terkesan dikesampingkan.
Kata Siti, KUPEK itu kelanjutan dari program keaksaraan, alumni warga belajar ini kembali diajarkan soal wirausaha dari mulai mengolah sampai mengetahui cara pengemasan produk makanan dengan mencantumkan label berbahasa Indonesia dan Inggris. Maka, pada piagam yang diperolehnya ini, Siti Marini meraih penganugerahan kategori Pertamina Cerdas dengan inovasi karya nyata pembelajaran kosa kata Bahasa Inggris warga belajar Paket B melalui pendekatan lingkungan model IFF.
Selain berperan sebagai ketua asosiasi KUPEK, Siti juga mengelola PAUD yang akan dikonsep menjadi PAUD alam berbasis lingkungan. Memanfaatkan alam untuk pembelajaran PAUD, dengan area kebun PAUD seluas 850 meter persegi yang nantinya menjadi sumber pembantu pembiayaan operasional pendidikan.
"Saya berharap, Pertamina maju bersama masyarakat dan CSR perusahaannya bisa meluas, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak," ujarnya. (spn)
foto: Ikrimatul Makmun (Rima)
Anugrah ini diberikan kepada insan binaan PT Pertamina terpilih, karena memiliki inovasi terbaru yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Anugerah ini dihadiri anggota DPR RI dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Kepada wartawan, Minggu (18/12/2016) siang, Siti Marini menyatakan, apresiasi kepada Pertamina EP Asset 3 Subang Field dan pemerintah yang telah mendukung program pemberdayaan masyarakat yang dikelola PKBM Assolahiyah Kabupaten Karawang Jawa Barat, guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan non formal di Indonesia.
Pertamina memberikan anugerah dari karyanya tentang pembelajaran kosa kata Bahasa Inggris warga belajar Paket B melalui pendekatan lingkungan model IFF. Model pembelajaran ini merupakan bentuk pendidikan berbasis kewirausahaan, ini dilatar belakangi dari minimnya pemanfaatan potensi lokal dalam dunia pendidikan.
Beberapa program pendidikan seperti kesetaraan, keaksaraan dan pendidikan kecakapan hidup di PKBM Assolahiyah diharapkan mampu meningkatkan daya saing masyarakat perdesaan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Juga, sulitnya pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat dan banyaknya UMKM yang belum terorganisir. Maka Siti Marini menciptakan pendidikan berbasis kewirausahaan, yang dapat meningkatkan minat dan akses terhadap pendidikan non formal dan juga bisa meningkatkan pendapatan UMKM lokal.
Untuk melaksanakan hal itu, dia menjadi pendiri dan tenaga pendidik program pendidikan non formal di PKBM Assolahiyah yang dia dirikan bersama suaminya, ibu dua anak ini juga mendirikan Kelompok Usaha dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (KUPEK).
Kegiatannya juga menjadi tutor pendidikan keaksaraan, kemudian menjadi inisiator pendirian PAUD di tiga desa, yaitu Desa Pasirjaya, Pasirukem dan Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Juga mendirikan PAUD berbasis alam dan potensi lokal, saat ini hanya di PAUD Al Firdaus Desa Muktijaya.
Dalam program KUPEK, dia membentuk kelompok usaha, peningkatan kapasitas UMKM, mengurus legalitas produk hingga pemasaran dan meningkatnya minat pendidikan berbasis kewirausahaan. Kini terdapat 6 UMKM yang sudah memiliki legalitas produk atau bersertifikasi halal dan P-IRT, juga memiliki tempat pemasaran tetap dan pendapatan anggota KUPEK Assolahiyah meningkat tiap tahunnya.
Saat ini, KUPEK beranggotakan 70 UMK di Kabupaten Karawang, salah satu kelompok usahanya yaitu olahan makanan yang memang programnya perbaikan kuantitas dan kualitas produk yang menjadi usaha masyarakat.
"Kita membantu perbaikan dalam segi kemasan, agar menarik dan lebih dikenal," kata dia.
Dari 70 UMK itu dibagi menjadi 4 kelompok usaha, yaitu olahan pangan, pengrajin, budidaya dan pedagang. Dia berharap besar, UMK yang dia bina bisa bersaing di MEA, agar produk lokal bisa unggul, sebab selama ini produk lokal terkesan dikesampingkan.
Kata Siti, KUPEK itu kelanjutan dari program keaksaraan, alumni warga belajar ini kembali diajarkan soal wirausaha dari mulai mengolah sampai mengetahui cara pengemasan produk makanan dengan mencantumkan label berbahasa Indonesia dan Inggris. Maka, pada piagam yang diperolehnya ini, Siti Marini meraih penganugerahan kategori Pertamina Cerdas dengan inovasi karya nyata pembelajaran kosa kata Bahasa Inggris warga belajar Paket B melalui pendekatan lingkungan model IFF.
Selain berperan sebagai ketua asosiasi KUPEK, Siti juga mengelola PAUD yang akan dikonsep menjadi PAUD alam berbasis lingkungan. Memanfaatkan alam untuk pembelajaran PAUD, dengan area kebun PAUD seluas 850 meter persegi yang nantinya menjadi sumber pembantu pembiayaan operasional pendidikan.
"Saya berharap, Pertamina maju bersama masyarakat dan CSR perusahaannya bisa meluas, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak," ujarnya. (spn)
foto: Ikrimatul Makmun (Rima)