foto ilustrasi. |
Bambang Pranowo. |
KARAWANG, KarawangNews.com - Praktek terapan SMK Ristek menghasilkan motor besar untuk teknik sepeda motor dan drone atau pesawat tanpa awak untuk program keahlian teknik elektronika industri.
Dijelaskan Ketua Yayasan Gema Cendikiawan Indonesia (YCGI), Bambang Pranowo, upaya praktek terapan ini dilakukan sebagai project unggulan SMK Ristek, sekolah yang bernaung dalam YCGI. Siswa yang praktek kerja ini bisa diarahkan untuk sebuah karya yang hebat, sehingga mendorong siswa untuk mampu membuktikan kemampuan yang sedang dipelajari.
Namun, Bambang belum mau mengungkapkan wujud motor dan drone, karena akan dipilih waktu yang tepat untuk dipublikasikan. Bambang hanya memberi sedikit bocoran, jenis motor yang diciptakan siswanya yaitu motor besar 1.000 cc dengan platfoam motor Eropa.
"Hasil test ride, motor ini cukup memenuhi standar, karena motor ini didesain mengikuti standar produksi yang ada saat ini dan selama pembuatan motor ini, kita perhitungkan keamanan, handling, juga kenyamanan," ujarnya.
Diakui Bambang, ini nyaris seperti project rahasia, tetapi pada Desember 2016 ini akan dipublikasikan kepada masyarakat. Kata dia, pekerjaannya memakan waktu dan dirancang selama 10 bulan, untuk menyelesaikan motor itu.
Sedangkan untuk drone, SMK Ristek ingin menghadirkan teknologi masa depan ke siswa, drone selama ini mulai terlihat pengaruhnya bagi masyarakat, karena fungsi dari drone itu yang bisa membantu dan memudahkan kehidupan masyarakat sekarang ini.
"Misalnya, dalam bidang bisnis, pertahanan, bidang penanggulangan bencana, drone besar manfaatnya, karena mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh manusia zaman sekarang," jelasnya.
Di sisi bisnis, drone mampu mempengaruhi dinamika bisnis sekarang, karena industri drone berkembang pesat, sehingga kedepan pasti bisa mengganti pekerjaan-pekerjaan yang tidak efisien.
"Misalnya pemetaan tidak lagi menggunakan helikopter, karena mahal, apalagi pertahanan militer," paparnya.
Sama halnya dengan motor besar yang diciptakan SMK Ristek, drone juga akan diperkenalkan pada Desember 2016, yaitu jenis fixed wing dan quad copter, keduanya ini akan digunakan sebagai instrumen pembelajaran sekaligus bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.
"Kita akan melakukan pemetaan dan aerial menggunakan drone," ujarnya.
Pihak sekolah masih keberatan pengambilan gambar atau foto motor tersebut, sebab pihak sekolah ingin memberikan kejutan bagi masyarakat. Pihaknya pun belum menyebutkan biaya membuat motor besar dan drone ini. (spn)