BeritaKarawang.com - Karawang masih dalam bahaya, Sungai Citarum bisa berpotensi banjir jika perbaikan prasarana sungai ini belum diperbaiki. Sepanjang aliran Sungai Citarum dari Curug hingga Pakisjaya terdapat titik rawan banjir, ini perlu jadi perhatian semua pihak pemerintah dan DPR RI.
Demikian kata Ketua Komisi C DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar, Selasa (1/6/2010) siang. Titik tanggul yang dikhawatirkan berpotensi jebol dan perlu diwaspadai diantaranya daerah Tanjungpura dekat Kupoh, Tunggakjati, Bojong Rengasdengklok, Kuta Ampel Batujaya, Teluk Ambulu, Teluk Buyung hingga Tanjung Mekar Pakisjaya. "Titik itu perlu mendapatkan prioritas perbaikan," ujarnya.
Kata dia, jangan menganggap Citarum ini masalah kecil, banjir tiga bulan lalu saja telah merendam ribuan rumah dengan jumlah kerugian sekitar Rp 400 miliar, itu merupakan kerugian fisik maupun hilangnya harta benda.
"Kami sudah sangat maksimal mendorong pemerintah lewat Komisi C DPRD Karawang dan telah berkoordinasi di dengan Bapeda Kabupaten Karawang, gubernur dan pemerintah pusat, juga kementrian PU (Pekerjaan Umum) untuk mencari solusi terbaik masalah banjir tahunan Sungai Citarum," jelasnya.
Diakuinya, Pemkab Karawang sudah maksimal menangani masalah ini sejak beberapa tahun lalu, tinggal action dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terlebih di DPRD Jawa Barat ada 7 orang perwakilan dari DPRD Karawang dan 10 orang di DPR RI juga sebagai perwakilan Karawang.
Komisi C DPRD Karawang, lanjutnya, dalam waktu dekat ini akan kembali berkoordinasi dengan bupati agar mengundang sahabat dari DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI untuk lebih serius menangani perbaikan Sungai Citarum.
Ini harus difasilitasi oleh Bupati Karawang supaya anggaran di tiap tingkatan APBD Perubahan Provinsi Jabar dan APBN perubahan, anggaran perbaikan Citarum harus masuk, minimal pada titik-titik yang menjadi rawan banjir.
"Kami inginkan banjir Sungai Citarum jangan didiskusikan ketika bencana itu terjadi, marilah sekarang diskusikan saat ini untuk mencari solusinya," ungkapnya. (*)