BeritaKarawang.com - Proses pengangkatan lima kerangka manusia dari tanah pesawahan di area Candi Jiwa dan Candi Blandongan, Desa Segaran, Kecamatan
Batujaya, terpaksa dibatalkan karena terkendala kondisi tanah yang basah dan lembek akibat diguyur hujan, Selasa (5/5/2010) pagi.
Namun demikian, tim ahli kerangka yang sudah tiba dilokasi penemuan sejak pagi memastikan kerangka tulang manusia yang ditemukan tim Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang di sekitar lokasi candi akan diangkat setelah kondisi tanah mulai mengering.
Dengan demikian, para tim ahli hanya melakukan pengambaran tulang kerangka manusia yang ditemukan tim BP3 Serang ini. Mereka membandingkan dengan temuan satu kerangka manusia pada tahun 2004 dan satu kerangka yang juga ditemukan di area sama pada tahun 2008 lalu.
Sementara itu, Geoarkeologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Johan Arif menjelaskan, pengangkatan kerangka manusia tidak bisa dilakukan dalam keadaan tanam basah, pihaknya akan menunggu hingga tanah sawah kering. Dia memastikan, jika Rabu besok tidak ada hujan, pengangkatan kerangka itu bisa dilakukan segera.
Diketahui, lima kerangka manusia memiliki panjang 170 sentimeter yang ditemukan tahun ini diduga hidup pada zaman pra sejarah. Posisi kerangka manusia tersebut diketemukan tidak jauh dari pelataran Candi Blandongan yang sebelumnya sudah
dilakukan pemugaran.
Pada kerangka itu, tampak kondisi gigi yang masih utuh. Menariknya, posisi kerangka sangat tersusun dengan jarak 1 meter. Selain kerangka manusia, dilokasi
tersebut juga ditemukan dua batu menhir berukuran 2,1 meter dan 2,2 meter yang diduga sebagai benda pemujaan. (**)